7 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memulai Bisnis

Ketika terjun dalam bidang bisnis, sebagian besar aspek kehidupan Anda akan berubah. Maka diperlukan persiapan diri yang matang supaya bisnis berjalan dengan lancar. Jangan sampai bisnis tersandung oleh kebiasaan buruk yang tak kunjung dihilangkan. Dengan memahami diri lebih baik, Anda akan menemukan kelebihan yang dapat dimaksimalkan dan kekurangan yang dapat diakali serta dimanfaatkan. Berikut ini adalah poin dalam hidup Anda yang harus diperhatikan sebelum memulai bisnis:

1. Pelajari pola tidur Anda

Setiap orang memiliki pola tidur yang berbeda. Ada yang terbiasa tidur malam hari dan bekerja siang hari, ada juga yang sebaliknya. Ada yang tak bisa bekerja kalau tidak tidur delapan jam sehari, ada juga yang merasa cukup hanya dengan tidur tiga jam. Mengapa pola tidur perlu dipelajari? Sebab pola tidur berdampak terhadap produktivitas kerja. Anda mesti pintar memilih pekerjaan yang sesuai dengannya. Misalnya saja, Anda sangat susah bangun pagi. Maka jangan harap bisa bekerja di kantoran, sebab biasanya mereka memiliki jam masuk pagi. Coba untuk melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan kapanpun. Contohnya adalah penulis website, Anda bisa bekerja jam berapapun.

Pola tidur bukannya tidak bisa diubah. Dengan pembiasaan, seseorang bisa mengubah waktu tidurnya dari siang menjadi malam seperti orang kebanyakan. Namun hal itu dapat berakibat pada kesehatan. Badan bisa menjadi lemas dan terasa tidak berenergi. Untuk mengakalinya, Anda bisa minum suplemen.

2. Ingat, Anda mungkin hanya memerlukan meja untuk bekerja. Bukan sebuah kantor

Jika mendengar kata bekerja, kebanyakan orang berpikir tentang kantor. Padahal bekerja bisa dilakukan di manapun. Jika Anda orang yang kreatif, menyukai kebebasan dan spontan, sebaiknya hindari kantor sebagai tempat kerja. Sekarang ada beragam pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah dengan hanya bermodalkan sebuah meja. Contohnya adalah penulis, programmer, desainer, ilustrator, dan sebagainya.

Anda harus memiliki komitmen yang kuat untuk bekerja di bidang tersebut. Jangan menyalahgunakan waktu untuk bermalas-malasan. Buat target yang harus dicapai setiap harinya dan patuhilah. Ingat, sekalipun tidak bekerja di kantor, Anda tetap bekerja dengan orang lain. Maka biasakan bersikap profesional dan jangan sampai mengecewakan mereka.

3. Pelajari kemampuan dasar akunting

Apa pun pekerjaan Anda, pembukuan adalah hal yang penting. Sebab pembukuan mencatat semua transaksi bisnis, pemasukan, pengeluaran, dan lain-lain. Maka kemampuan dasar akunting perlu untuk dipelajari. Jika Anda berbisnis seorang diri atau dalam kelompok kecil, berhati-hatilah dalam mengelola uang. Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Buat dua rekening bank yang berbeda untuk keperluan itu. Jika terpaksa meminjam uang bisnis, segera catat utang Anda. Langsung kembalikan uang tersebut begitu mampu.

Jika bisnis sudah cukup besar, sebaiknya mempekerjakan akuntan profesional. Sebab pembukuan adalah pekerjaan yang rumit dan membutuhkan waktu lama. Apabila di awal proses melakukan kesalahan kecil sedikit saja, maka keseluruhan pembukuan akan salah. Terlebih jika perusahaan Anda hendak menjual saham atau melakukan kegiatan ekonomi besar lainnya, dibutuhkan laporan keuangan dari akuntan profesional.

4. Seleksi baik-baik teman yang ingin Anda libatkan dalam bisnis

Anda pernah melihat tim pemandu sorak yang menyemangati pertandingan olahraga? Mereka kerap membentuk formasi piramid dengan berdiri di bahu kawannya. Atraksi yang menarik sekaligus berbahaya itu membutuhkan kepercayaan kuat terhadap sesama anggota tim. Kondisi ini dapat dianalogikan dengan berbisnis. Saat membangun bisnis, Anda dan rekan-rekan kerja harus saling percaya dan saling memahami dengan baik.

Jika ingin mengajak teman berbisnis, tak ada salahnya pertama kali melirik teman-teman dekat. Anda tentu sudah mengetahui seluk-beluk diri mereka, mulai dari keunggulan hingga kelemahan. Di antara Anda sekalian juga sudah tercipta jalinan perasaan. Dengan demikian, kerja sama bisnis akan lebih mudah dilakukan. Namun bagaimana jika tak ada teman Anda yang cocok untuk dijadikan rekan bisnis? Anda dapat meminta rujukan dari kenalan-kenalan, atau membuka lowongan kerja di media massa.

Poin penting yang perlu diingat adalah, jangan memilih rekan kerja berdasarkan alasan yang tidak rasional. Misalnya saja Anda jatuh cinta pada seseorang. Supaya lebih dekat dengannya, Anda menawari ia bekerja sama dalam bisnis. Pilihan tersebut merupakan pilihan yang buruk. Terutama jika orang itu tidak kompeten dan tidak memiliki perasaan cinta pada Anda. Jika perasaan Anda berbalas pun, ini tetap menjadi pilihan yang buruk. Sebab kerja sama antara dua orang yang saling jatuh cinta biasanya tidak profesional.

5. Beritahu rencana Anda untuk memulai bisnis pada orang-orang terdekat

Hidup Anda bukan milik sendiri, ada orang-orang lain yang turut memilikinya. Misalnya adalah keluarga, teman dekat, dan kekasih. Keputusan Anda untuk terjun ke dunia bisnis akan mempengaruhi kehidupan mereka. Akhir pekan yang biasanya dihabiskan bersama keluarga harus dialokasikan untuk bekerja tambahan. Perhatian terhadap teman dekat dan kekasih juga akan berkurang. Oleh karena itu, beritahu rencana bisnis Anda pada mereka.

Perjalanan bisnis tidak selamanya mudah. Terdapat hambatan demi hambatan yang menghadang, terutama pada permulaan bisnis. Anda bisa menjadi sangat tertekan. Dalam kondisi seperti inilah dukungan orang-orang terdekat diperlukan. Mereka dapat menyemangati Anda atau memberi bantuan seperlunya. Kasih sayang mereka akan membuat Anda kuat.

6. Bersiaplah untuk menurunkan ego dan idealisme

Pebisnis harus mampu mengendalikan ego dan idealismenya. Sebab pebisnis bekerja sama dengan banyak orang dari berbagai latar belakang etnis, budaya, dan agama yang berbeda. Anda mesti pandai-pandai menyesuaikan diri. Ego dan idealisme akan mengganggu kinerja. Buka pandangan dan pemikiran lebar-lebar. Sadari bahwa Anda tidak selalu benar. Terima masukan dari orang lain dengan lapang dada.

Sebagai pebisnis, Anda harus bisa bekerja dengan profesional. Ini berarti sebaiknya Anda belajar mengendalikan emosi secara keseluruhan. Jangan mudah tersinggung, kecewa, sedih, dan sebagainya. Jadikan kegagalan sebagai pelajaran. Jangan merayakan kemenangan secara berlebihan. Anda mesti bisa menjadi pribadi yang stabil.

7. Pastikan Anda memiliki rencana yang matang

Rencana adalah pondasi dari bisnis. Sebelum berbisnis, pastikan Anda memiliki rencana yang matang. Jangan puas hanya dengan rencana yang pertama kali terpikir. Buat rencana sebanyak-banyaknya dan target setinggi-tingginya. Apabila suatu rencana gagal, masih ada rencana lainnya. Dan dengan target yang tinggi, kegagalan rencana tersebut tentulah tidak terlalu buruk.

Sebaiknya Anda menyusun rencana terkait tempat bisnis, rekan kerja, produk, sasaran konsumen, klien, pemasaran, pembukuan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan membangun bisnis. Ceritakan rencana tersebut pada orang yang Anda anggap ahli dan mintalah saran darinya. Sebab rencana yang hanya dipikirkan oleh satu orang biasanya memiliki banyak celah. Diperlukan beberapa pemikiran untuk membuatnya sempurna. Berhati-hatilah dalam bercerita, jangan sampai rencana itu direbut oleh orang lain. Anda juga sebaiknya tak menceritakannya pada semua orang. Sebab jika gagal, Anda akan kehilangan muka di depan orang banyak.