6 Pengeluaran Yang Harus Dipersiapkan Sejak Dini

Masa depan yang cerah adalah dambaan setiap orang. Hal itu bukan sesuatu yang mustahil, mengingat ada berbagai macam cara untuk mewujudkan hal tersebut.  Salah satu caranya adalah mempersiapkan pengeluaran Anda sejak jauh-jauh hari. Di dalam aritkel ini, akan dibahas macam-macam dana yang ada baiknya Anda persiapkan sejak dini. Diantaranya adalah dana kesehatan, dana cadangan jika Anda kehilangan pekerjaan, dana masa awal pensiun, dana untuk membeli rumah dan mobil, dan asuransi rumah dan kendaraan, dana pernikahan, dan pendidikan awal. Langsung saja kita bahas satu persatu.

a) Dana kesehatan
Rasanya tidak ada orang yang ingin sakit. Bukan hanya waktu produktif yang tersita namun persiapan dana pun menjadi hal yang signifikan dalam menghadapinya. Mahalnya biaya perawatan kesehatan, belum lagi jika membutuhkan tindakan medis serius bisa membuat seseorang jatuh miskin. Ibaratnya, sudah jatuh tertimpa tangga. Maka salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan asuransi kesehatan. Namun tak bisa dipungkiri sebagian masyarakat masih mengganggap membayar asuransi kesehatan sama halnya dengan membuang uang. Padahal penyakit bisa datang kapan saja walaupun kita merasa percaya diri selalu sehat.
Menurut Tejasari, perencana keuangan dari Tatadana Consulting, bila kita tidak memiliki dana darurat maka biaya perawatan di rumah sakit bisa mengganggu keuangan keluarga, apalagi jika sampai berhutang atau menjual aset kekayaan. Maka dari itu, ada baiknya mulai dari sekarang untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk biaya asuransi kesehatan, atau jika tidak, dibuatkan wadah dana untuk kesehatan yang disesuaikan jumlah keluarga. Misalkan jika dalam satu keluarga ada empat orang dan biaya rawat inap asumsinya 10 juta, maka kita harus mengumpulkan uang dengan jumlah sebesar itu.
b) Dana cadangan jika Anda kehilangan pekerjaan
Mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk sebaiknya dilakukan sejak dini. Coba bayangkan jika PHK terjadi dan Anda belum mempersiapkan dana cadangan. Apalagi saat kehilangan penghasilan, tidak ada lagi sumber dana yang bisa digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar listrik, dan lain-lain. Maka Anda harus menyediakan pos khusus yang baru dikeluarkan saat keadaan mendesak, yaitu dana darurat. Sumber dana ini bisa dialokasikan dari penghasilan rutin per bulan. Dana darurat ini tentu saja haruslah disimpan di tempat yang aman.  Salah satu tempat yang sesuai adalah tabungan bank yang tidak memerlukan biaya administrasi. Besar dana darurat yang ideal adalah sebanyak enam hingga dua belas kali pengeluaran keluarga per bulan. Asumsinya, jika seorang karyawan mengalami PHK maka dianggap perlu waktu maksimal satu tahun untuk mendapatkan pekerjaan kembali.
c) Dana untuk masa awal pensiun
Pensiun adalah saat ketika kita sudah mencapai usia tidak produktif. Mungkin bagi Anda yang baru merintis karier, masih belum terbayang akan hal itu sehingga belum terpikir untuk mengalokasikan dana khusus untuk pos ini. Padahal, satu hal yag harus Anda sadari, berhenti bekerja karena pensiun akan terjadi. Maka dari itu ada baiknya mulai dari sekarang Anda mengkalkulasikan dana pensiun Anda, kira-kira pada umur berapa Anda berencana pensiun? Setelah itu, hitung jumlah dana yang dibutuhkan untuk hidup di masa setelah itu yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Jangan lupa untuk menghitung tingkat inflasi mata uang yang pastinya akan mempengaruhi biaya hidup Anda. Baru setelahnya, pilihlah cara untuk mempersiapkan dana tersebut. Anda juga dapat berinvestasi lewat properti, emas, menabung, reksa dana, atau asuransi.
d) Dana pernikahan
Menikah memang selain membutuhkan nyali, Anda juga harus memikirkan modal untuk menikah, diantaranya mas kawin, sewa gedung, baju pernikahan, katering, dekorasi, bulan madu, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, langkah pertama yang harus dipersiapkan adalah mendiskusikan baik-baik mengenai pembiayaan pernikahan. Sebaiknya pembagian dilakukan dengan ditanggung bersama. Kemudian tentukan pula seberapa besar pernikahan akan dilakukan dan berapa orang yang akan diundang. Kemudian alangkah baiknya jika Anda sudah mulai menabung sejak pertama kali mulai bekerja. Tabungan ini bisa berupa rekening di bank, atau bisa juga berupa logam mulia. 
Sisihkan sebagian pendapatan Anda tiap bulan, misalnya 5%-10% untuk menabung. Selain itu, agar Anda tidak merasa sendirian “berjuang”, ajak pasangan Anda untuk menabung bersama. Untuk membuat termotivasi, siapkan pula gol finansial pernikahan Anda. Namun perlu dingatkan, sesuaikan pernikahan dengan kemampuan finansial. Jangan sampai Anda harus berhutang untuk menikah, karena bagaimanapun yang terpenting dari pernikahan adalah sahnya Anda berdua sebagai suami-istri dan bagaimana Anda bisa mempertahankan pernikahan tersebut sampai akhir hayat.
e) Dana untuk membeli rumah
Rumah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Namun mengingat biaya bangun rumah yang tidak sedikit maka bagi sebagian orang perlu menabung jauh hari sehingga apa yang menjadi cita-cita bisa terwujud. Namun terdapat masalah, yaitu harga tanah dan material bangunan selalu naik, sedangkan di saat jumlah tabungan akan berkurang akibat potongan bank. Salah satu caranya adalah mengganti jenis tabungan tersebut dalam bentuk logam emas. Mengapa? Karena dibanding dengan uang, nilai harga emas tetap. Selain itu Anda bisa menabung dalam bentuk properti. Bisa berupa tanah atau bangunan, jika tidak mampu membeli yang sesuai kebutuhan maka bisa menabung yang kecil dahulu, menyesuaikan tabungan uang kita. Dengan begini maka suatu saat nanti dapat menukarnya dengan rumah idaman keluarga
f) Dana pendidikan anak
Anak merupakan karunia tak ternilai yang diberikan dari Sang Pencipta kepada umat-Nya. Maka dari itu sudah sewajarnya kita sebagai orang tua harus mempersiapkan segala hal, termaksud biaya pendidikan sang buah hati. Persiapan pendidikan anak bisa dari membeli tanah atau rumah. Dua jenis investasi ini hasilnya cukup besar, meski baru bisa dinikmati dalam waktu panjang. Anda bisa membeli properti dengan perhitungan akan menjualnya 7 atau 10 tahun mendatang saat harganya sudah tinggi. 
Artinya properti itu dibeli ketika anak masih kecil dan direncanakan untuk masuk sekolah. Bisa juga dengan menyewakan properti tersebut. Hasil sewanya bisa digunakan untuk biaya pendidikan bulanan. Yang perlu diingat adalah menjual properti butuh waktu. Sulit terjual dalam waktu 2 hari. Rumah atau tanah adalah properti yang baik. Namun harus diingat, memiliki tanah akan lebih menguntungkan karena Anda tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk perawatan. 
Sedangkan rumah atau apartemen, Anda harus mengeluarkan dana ekstra. Rumah yang tidak dirawat akan cenderung rusak dan menjatuhkan harga. Memiliki properti merupakan investasi jangka panjang karena Anda akan membutuhkan waktu untuk menjual properti, karenanya untuk dana pendidikan, investasi properti akan cocok apabila uang pendidikannnya Anda butuhkan masih lama, paling tidak sepuluh tahun mendatang.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *