5 Kesalahan Fatal dalam Memulai Bisnis

Memulai bisnis dengan mendirikan sebuah usaha sendiri merupakan hal yang didambakan oleh setiap orang. Menjadi entrepreneur sejati tentunya memerlukan bekal sikap kepemimpinan dan sikap tegas serta produktif yang harus ada pada diri seseorang. Sikap – sikap tersebut tentu ada agar tidak terjadi kesalahan – kesalahan dalam bisnis, yang berimbas pada lancar atau tidaknya jalannya bisnis anda.

Banyak sekali kesalahan – kesalahan yang buruk yang sekiranya dapat menghambat atau bahkan memberhentikan bisnis anda. Tentu anda tidak ingin apabila bisnis anda menjadi kacau, bukan? Untuk itu, anda memerlukan strategi – strategi khusus agar anda tidak terjebak dalam langkah yang salah untuk memulai bisnis anda. Strategi – strategi tersebut juga ditujukan agar bisnis anda dapat anda rintis dengan baik dan maksimal, sehingga langkah kedepannya pun semakin baik dan target – target dari bisnis anda dapat tercapai.

Nah, pada kesempatan kali ini, bisnishack.com akan memberikan beberapa contoh kesalahan – kesalahan yang dinilai cukup fatal dalam merintis sebuah usaha. Penasaran? Yuk, kita simak bersama – sama!

1. Kurang fokus dan tertata pada satu aspek

Merintis bisnis tentu memiliki banyak sekali langkah yang dipersiapkan untuk mencapai banyak target yang telah ditentukan. Mulai dari proses produksi, pemasaran, perekrutan karyawan, pengadaan sarana dan prasarana, peningkatan kesejahteraan diri sendiri dan lain sebagainya. Untuk memikirkan dan meng – handle hal tersebut, tentu membuat pikiran anda semakin bercabang. Anda harus pintar memutar otak untuk senantiasa menemuukan jalan keluar agar seluruh hal tersebut dapat teratasi dengan baik.

Agar tujuan dan target bisnis anda lebih mudah tercapai, sebaiknya anda menentukan fokus dari seluruh hal yang telah anda persiapkan. Tentukan mana hal yang paling menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Prioritas tersebutlah yang harus anda jadikan sebagai fokus dari pikiran anda dalam berbisnis. Tentukan pula berapa lama rencana anda untuk menyelesaikan hal yang menjadi fokus anda. Persiapkan langkah – langkahnya, bersama juga dengan estimasi dana serta waktu yang dibutuhkan.

2. Tidak menawarkan produk yang bermanfaat atau bernilai berbeda untuk pelanggan anda

Dalam merintis sebuah usaha, ada baiknya anda memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam bisnis anda. Ciri khas dan keunikan tersebut lah yang akan anda menjadi nilai jual dari produk bisnis anda. Pertahankan nilai jual anda karena hal tersebutlah yang akan mendukung jalannya usaha yang sedang anda rintis. Begitu juga dengan seberapa besar manfaat yang anda tawarkan dari produk bisnis anda. Hal tersebut juga berpengaruh pada dorongan masyarakat untuk memilih produk bisnis anda dibandingkan dengan produk bisnis yang lain atau produk bisnis dari kompetitor anda.

Bila anda cenderung membuat produk bisnis yang tidak inovatif dan tidak berbeda dengan yang dihasilkan oleh kompetitor anda, bisnis anda justru akan tenggelam dalam persaingan ketat yang tak kunjung pernah ada habisnya. Produk bisnis anda tidak akan berhasil mengambil alih perhatian masyarakat. Jika begitu, pemasukan bisnis anda serta target penjualannya pun akan sedikit. Hal inilah yang sekiranya menghambat laju pertumbuhan bisnis yang sedang anda rintis.

3. Terlalu bergantung pada investor

Memiliki investor sebagai salah satu sumber dana dalam bisnis anda memang merupakan hal yang benar. Investor biasanya memiliki hak atas saham yang dia tanamkan pada bisnis anda sesuai dengan besarannya. Anda tentu senang memiliki sumber dana dalam bisnis anda dengan sistem bagi hasil. Anda untung, investor anda untung, dan bisnis anda tumbuh dan berkembang dengan baik.

Namun adakalanya, anda tidak selalu memerlukan adanya investor pada bisnis anda. Anda perlu berjuang mempertahankan bisnis anda sendiri, dimana keuntungannya ialah milik anda. Janganlah terlalu bergantung pada investor, apabila bisnis anda tidak ingin dicampuri oleh beberapa tangan – tangan lain. Percayakanlah pada diri anda sendiri bahwa anda mampu menangani bisnis yang anda rintis. Apabila modal penuh sudah bisa anda dapatkan dalam waktu beberapa bulan, segeralah beralih dari investor yang telah menanam saham pada bisnis anda. Putuskan kerja sama anda dengan investor secara baik – baik, namun tetap menjadi jaringan bisnis dalam hal pekerjaan. Terlalu bergantung pada investor akan membuat bisnis yang anda rintis terlalu disetir oleh beberapa tangan dan tidak berkembang sebagaimana mestinya sesuai dengan yang anda harapkan.

4. Stress dan kelelahan

 

Merintis bisnis pada mulanya memang menyita banyak waktu, perhatian serta pikiran. Anda memang harus mencurahkan semua itu dengan ikhlas, demi pertumbuhan bisnis anda yang baik ke depannya. Namun terkadang, banyaknya pikiran pada hal – hal tersebut cenderung memicu stress pada diri seseorang. Stress yang ditimbulkan pun seringkali berdampak pada kelelahan. Seperti yang kita ketahui, bahwa stress dan kelelahan akan berimbas pada sakit yang diderita oleh tubuh. Bila tubuh sudah sakit, tentu perusahaan yang sedang anda rintis memiliki kemungkinan besar untuk terbengkalai.

Bila anda terlalu lama memelihara stress yang ada pada pikiran anda karena memikirkan banyak hal dalam merintis sebuah usaha, anda pun akan gegabah dalam mengambil keputusan. Begitu juga dengan langkah – langkah bisnis yang harus anda lakukan dengan cepat, mungkin akan cenderung berjalan lebih lambat. Nah, untuk itu, bila stress dan kelelahan sudah melanda tubuh anda, sebaiknya anda segera melakukan refreshing secepatnya. Lakukan apapun yang menjadi kegemaran anda dan dapat meningkatkan mood anda dengan cepat. Hindari stress, karena bisnis yang anda rintis bergantung pada kondisi pikiran dan tubuh anda yang maksimal dan sehat.

5. Gagal menganalisa keadaan dan situasi pasar

Kondisi dan situasi pasar yang menjadi sasaran anda perlu menjadi hal yang penting untuk diperhatikan dalam merintis sebuah usaha. Anda perlu menganalisa dengan sebaik dan sekritis mungkin bagaimana keadaan dan situasi pasar yang menjadi target sasaran anda. Bila anda memiliki analisa yang benar dan kuat, anda tentu akan dapat dengan mudah menyesuaikan bisnis yang anda kelola dengan kondisi pasar yang ada. Sehingga, anda dapat dengan lancar menjalankan langkah – langkah bisnis anda untuk merintis usaha dan mencapai tujuan – tujuan dari usaha anda.

Yang menjadi ketakutan adalah bila anda gagal dalam menganalisa kondisi dan situasi pasar. Bila hal ini terjadi, akan berimbas pada gagalnya bisnis yang sedang anda rintis. Adanya perbedaan yang anda temukan di lapangan dengan analisa anda, tentu akan menghambat jalannya langkah – langkah anda dalam mengembangkan bisnis yang telah anda tentukan sebelumnya. Untuk itu, pelajarilah kondisi dan situasi pasar anda sebaik dan seteliti mungkin, agar anda tidak salah menganaalisa dan salah menentukan langkah bisnis.