Usia 30-an sudah tidak bisa dikatakan lagi sebagai usia remaja, dimana seseorang masih memiliki semangat tinggi dan kemauan keras atas apa yang mereka inginkan. Mereka masih bisa untuk berkembang dan menemukan passion di hidupnya. Usia remaja merupakan saat di mana seseorang mencari dan menemukan jadi dirinya. Lalu bagaimana dengan usia 30? Pada usia ini seseorang telah dituntut untuk berpikir dewasa. Dengan kondisi dan keadaan yang ia miliki, seperti telah memiliki keluarga, maka seseorang di usia 30 tidak dapat memikirkan ego dan terkadang melupakan passion yang sebenarnya ia miliki dan hanya bekerja di bawah tekanan.
Untuk itu, seharusnya yang Anda lakukan di usia 20-an adalah mempersiapkan diri untuk usia 30-an Anda. Dengan demikian, usia 30-an dapat menjadi usia yang benar-benar matang bagi Anda dan tetap bisa menemukan jiwa Anda di situ, seperti bisa melakukan pekerjaan sesuai passion tetapi dengan sikap yang pastinya lebih bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab.
Akan tetapi perencanaan yang gagal pada usia remaja akan membawa Anda ke dalam sebuah penyesalan hidup. Memutar-balikkan waktu adalah sesuatu yang sangat tidak mungkin dilakukan. Anda hanya bisa meratapi nasib dan melakukan apa yang bisa dilakukan sekarang dengan sebaik-baiknya. Namun, terkadang ada beberapa orang yang malah tidak sadar dan tetap melakukan kesalahan-kesalahan tersebut di usiannya yang telah menginjak kepala tiga. Di bawah ini adalah beberapa kesalahan terbesar yang dilakukan orang pada usia 30-an, antara lain.
1. Tidak menemukan keseimbangan yang tepat antara passion dan uang
Ada salah satu responden yang mengaku bahwa ia telah memilih dua jalan yang kedua-duanya salah. Hal ini sangat menarik untuk didiskusikan. Sebelumnya telah banyak orang yang memperingatkan untuk tidak menempatkan diri pada kondisi yang terlalu nyaman dengan berstandarkan materi yang ia punya dalam hidup dan meninggalkan mimpi-mimpi yang telah ia rangkai. Ternyata responden ini memilih keduanya, ia terbuai dengan materi yang saat itu ia miliki dan membiarkan mimpinya pergi.
Ada responden lain yang mengatakan bahwa kesalahannya terbesarnya adalah bahwa ia hanya mengandalkan gaji bulanan.
Beberapa responden lain mengatakan bahwa kesalahan terbesar mereka adalah terlalu tekun dalam karir, dan mereka melupakan kenyamanan hidup lain yang bisa ia dapat, misalnya menikah. Sementara itu, ada beberapa responden yang mengatakan bahwa ia menyesal karena mengejar passion mereka dan mengorbankan perencanaan keuangan mereka. Hal ini pasti akan membuatnya kekurangan materi tanpa mempertimbangkan apakah passion yang ia miliki tersebut benar-benar akan membuat hidupnya lebih berkualitas atau tidak.
Responden lain mengatakan bahwa ia menerima gaji bulanan kemudian memutuskan untuk berwirausaha tanpa memikirkan risiko. Responden lain bernama Tom Lambert mengatakan sesuatu yang hampir sama: ‘Saya berharap saya telah memikirkan tentang uang dengan sederhana. Uang dapat menjadi alat yang sangat berguna untuk melakukan sesuatu yang baik di dunia atau hanya untuk menikmati hidup Anda dengan memiliki bantal benar-benar dapat menurunkan stres yang timbul karena masalah uang, baik jangka pendek maupun jangka panjang’.
2. Abaikan orang yang mendukung pekerjaan Anda
Bekerja terlalu keras merupakan penyesalan terbesar yang dialami oleh kebanyakan orang. Hal ini menjadi kegalauan bagi mereka yang berusia 30-an. Mereka pasti sangat berharap agar dapat membuat keseimbangan dalam hidupnya, memiliki banyak uang, dapat bersenang-senang dengan keluarga, dan dapat melakukan kegiatan yang menjadi passionnya.
Pelatih pengusaha, Alison Whitmore, mengatakan bahwa ia memilih untuk hamil untuk menyeimbangkan hidupnya. David K. Storra mengatakan bahwa ia memilih untuk mengambil seorang wanita yang luar biasa untuk teman hidupnya. Hal ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang ingin hidupnya seimbang dengan tidak mengorbankan hubungan pribadi dengan seseorang dan tetap bisa melakukan pekerjaan dengan selayaknya.
Inti dari diskusi ini dapat disimpulkan dari pernyataan desainer produk Michael Dorian. “Jangan hanya bekerja. Buatlah kenangan yang indah. Semakin Anda tua, maka akan semakin sulit bagi Anda untuk menjalin suatu hubungan yang sangat bermakna. Maka lakukanlah segera selagi Anda masih muda”.
3. Berpikir bahwa Anda harus mengikuti rencana
Penulis Himay Zepeda merangkum kisahnya dalam sebuah cerita menarik. Ia menceritakan bahwa kesalahan terbesarnya adalah terlalu terobsesi dengan banyaknya rencana dalam hidupnya. Ia pernah berpikir bahwa ia menekan hidupnya sendiri untuk melakukan hal-hal sesuai dengan apa yang telah ia obsesikan sebelumnya. Dan ternyata hal itu tidak memberikan ruang baginya untuk memberikan kesenangan-kesenangan batin dan menikmati apa yang ia kerjakan. Pada saat itu ia hanya terfokus terhadap apa yang ia obsesikan. Himay Zepeda hanya memikirkan apa yang dapat ia lakukan dan apa yang seharusnya ia lakukan untuk menggapai obsesi itu, dan hal itu membuatnya mengabaikan restunya.
Dalam cerita yang sama, guru yoga Claudia Azula Altucher mengatakan bahwa ia menerjunkan dirinya dalam sebuah pekerjaan di mana ia menjadi salah satu tokoh dalam sebuah cerita bohong dalam masyarakat, dan akan meyakinkan Anda untuk percaya. Hal ini dilakukan untuk mendapat kepemilikan rumah. Ia percaya bahwa membeli rumah adalah kebahagiaan yang tiada akhir. Ia mengatakan bahwa cerita hidupnya ini merupakan salah satu dari banyak cerita yang sama di masyarakat. Seorang petugas teknis kepala, Scott Faisal juga mengatakan bahwa “membeli rumah karena orang lain juga membeli”.
Kesimpulannya adalah bahwa ada keyakinan bahwa ada beberapa rencana yang sering diatur oleh orang lain tapi kadang-kadang ditetapkan oleh Anda sendiri. Anda dapat membuat hidup Anda sesuai dengan apa yang Anda inginkan atau sesuai kehendak. Memiliki tujuan itu penting, tapi siapa pun yang membaca jawaban-jawaban di atas pasti menyimpulkan bahwa mematuhi rencana yang Anda buat secara kaku merupakan suatu kesalahan. Sesuaikan rencana hidup dengan keadaan Anda, buat rencana tersebut lebih fleksibel sehingga akan memberikan kenyamanan bagi kehidupan Anda.