7 Pemborosan yang Tak Perlu Dilakukan

Di saat memenuhi kebutuhan, terkadang manusia melakukan pemborososan. Kebanyakan pemborosan yang dilakukan adalah suatu pemborosan yang tidak disadari mengingat banyaknya kegiataan pemborosan tersebut sudah jamak ditemui di masyarakat. Misalkan saja masalah kartu kredit, cicilan bunga, dan sebagainya. Di dalam artikel ini akan dibahas mengenai pemborosan yang sudah jamak ditemui di masyarakat pada umumnya, mulai dari bergabung dengan terlalu banyak asuransi, membayar pada sesuatu yang tidak perlu, terlalu sering mengupgrade, tidak memperhatikan biaya tersembunyi, membeli barang yang sebenarnya tidak perlu dibeli, membuang makanan dan tidak sabaran.
1. Bergabung dengan terlalu banyak program asuransi
Asuransi memang telah menjadi suatu hal penting di zaman sekarang ini.  Menang banyak manfaat yang bisa diterima jika kita mengikuti program ini. Asuransi adalah salah satu hal yang penting dalam keluarga untuk menjadikan rasa aman akan keuangan dan risiko yang tiba – tiba saja terjadi. Banyak perusahaan yang menawarkan macam – macam ausransi, seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi properti, asuransi harta benda, dan masih banyak lagi. 
Namun banyak orang mengikuti kesemua program tersebut hingga mengalami keborosan. Ada baiknya teliti untuk memilih mana asuransi yang tepat. Jangan sampai membayar sesuatu yang pada akhirnya tidak dapat berfungsi dengan semestinya. Disarankan untuk memprioritaskan asuransi jiwa bagi diri sendiri dan pendidikan bagi anak, sebab anda tidak dapat memprediksi sesuatu yang terjadi di masa depan.
2. Membayar untuk hal yang bisa didapatkan dengan gratis
Di zaman sekarang ini, terutama di kota – kota besar, hal sekecil apapun bisa dijadikan ladang pekerjaan. Mulai tukang parkir, sampai penjaga toilet. Banyak pula jasa – jasa yang dapat memanjakan diri sehingga tidak perlu melakukan tugas anda, seperti rental ketik, cuci mobil, bahkan laundry. Dari ketiga contoh di atas, tentu memerlukan pengeluaran untuk membayar jasa tersebut. Padahal jika tidak malas, ketiga hal tersebut sebenarnya dapat dilakukan sendiri. Tidak ada salahnya mulai membiasakan diri untuk melakukan segalanya sendiri.

Selama mampu, mengapa tidak. Sebab, selain dapat menghemat uang, dengan melakukan pekerjaan sendiri, akan lebih dapat mengerti pentingnya uang tersebut. Selain itu, dengan melakukan pekerjaan rumah sendiri, dapat menghilangkan stress  pekerjaan yang berada di kantor. Bisa pula sembari meluangkan waktu bersama keluarga. Buatlah aktivitas mencuci mobil sebagai kesempatan untuk mengakrabkan diri bersama anak, atau mencuci baju sendiri sehingga tidak perlu merepotkan lagi pekerjaan istri yang sudah menumpuk.

3. Terlalu sering meng-upgrade sesuatu
Baru – baru ini, sebuah lembaga telah mensurvei bahwa jumlah kepemilikan handphone di Indonesia sudah mencapai 23 persen. Tentunya jumlah yang amat besar. Tentu saja banyak pula masyarakat yang memiliki berbagai gadget. Maka dari itu, sering terjadi keadaan dimana ada kebanggaan tersendiri jika memiliki sesuatu yang masyarakat lainnya belum banyak memilikinya. Dalam kamus pergaulan disebut up to date. Salah satu cara yang paling sering digunakan adalah dengan cara mengupgrade. Baik itu software, kapasitas memori, dan, masih banyak lagi. Sebaiknya jangan terjebak dalam hal – hal semacam ini.

Perlu diketahui, banyak dari pemegang gadget masih belum bisa mengfungsikan perangkat lunaknya secara maksimal, hanya untuk mendukung kinerja kerjanya. Maka dari itu, sebaiknya anda harus mengenal lebih baik gadget yang dimiliki sebelum mencoba untuk mengupgradenya. Pastikan memang benar – benar membutuhkannya.  Banyak orang – orang yang menghabiskan banyak uangnya hanya untuk mengupgrade gadget mereka, tanpa mementingkan fungsinya. Jika tiba saat dimana mereka tidak memiliki uang untuk keadaan yang lebih penting, mereka akan sangat menyesal.

4. Tidak memerhatikan biaya-biaya tersembunyi (biaya penarikan ATM, kartu kredit, dsb.)
Memilik kartu debit, atau kartu kredit adalah suatu kebutuhan di zaman yang serba mudah ini. Dengan memiliki kartu – kartu tersebut, paling utama adalah akan merasa nyaman dalam segi keamanannya. Kalau pun kartu ini diambil orang, anda dengan mudah meminta pihak bank untuk memblokir kartu tersebut sehingga uang tetap utuh. Selain itu, tidak perlu repot – repot lagi membawa dompet tebal dalam berbelanja, cukup gesek saja. Namun ada baiknya lebih bijak dalam penggunaannya.

Salah satu orang mengalami pemborosan uang adalah tidak memperhatikan biaya kartu tersebut ketika digunakan. Sebaiknya memang menggunakan kartu tersebut jika memang diperlukan. Atau jika gemar berbelanja, tidak ada salahnya mencoba untuk menggunakan uang tunai, dengan catatan,  harus waspada. Kalaupun anda mengganggap hal ini berisiko, pastikan siap untuk membayar tagihan kartu kredit, di setiap penggunaannya.

5. Membeli barang-barang yang tidak perlu dibeli
Menjadi orang bijak memang banyak manfaatnya. Salah satu contohnya adalah dalam hal melakukan penghematan. Dewasa ini, banyak produk – produk yang dapat membuat anda tergoda.  Mulai dari produk makanan, produk olahraga, produk pakaian, hingga berbagai macam produk yang dapat mempermudah pekerjaan. Jika tidak hati – hati, akan salah membeli barang.

Ciri utama salah membeli barang jika barang tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan. Contohnya jika anda adalah seorang karyawan kantoran, tidak perlu membeli sepatu safety shoes yang biasanya dipakai karyawan pertambangan. Maka dari itu, sebaiknya jika pergi berbelanja, buatlah daftar belanja yang menyangkut kebutuhan. Dengan begitu, tidak akan pernah mengalami yang namanya salah membeli barang.

6. Membuang-buang makanan
Membuang makanan adalah kegiatan pemborosan selanjutnya. Tentu saja kegiatan semacam ini adalah sesuatu yang semestinya tabu dilakukan oleh manusia. Salah satu yang membuat hal ini tabu adalah dengan adanya istilah “membuang makanan sama saja membuang reziki”. Namun sekarang, berbeda dengan zaman dahulu. Banyak orang yang membuang – buang makanan. Contohnya dengan tidak menghabiskan makanan. Hal ini juga banyak dilakukan oleh anak – anak. Maka dari itu, sebagai orang tua, anda dapat mengajarkan anak untuk menghabiskan makanannya.
7. Bersikap kurang sabar
“Orang sabar banyak pahalanya”. Ungkapan itu cocok untuk anda yang ingin berhemat. Namun sekarang ini, banyak sekali orang – orang tidak sabaran. Salah satu penyebabnya adalah berkembangnya teknologi yang membuat manusia memperoleh sesuatu yang instan. Ada baiknya melatih diri untuk menjadi orang yang sabar. Contoh manfaatnya dengan sikap bersabar adalah, tidak terburu – buru dalam mengambil keputusan, misalnya dalam segi berbelanja.