19 Tips Sukses Terjun ke Dunia Kuliner

Pernahkah Anda mengamati berbagai macam tempat makan yang ada di sekitar Anda? Dalam lingkup desa saja, terdapat banyak tempat makan. Ada warung bakso, sate kambing, soto ayam, bahkan terkadang ada lima warung soto ayam dalam satu desa. Anehnya, meskipun ada banyak tempat makan, kesemuanya laris dan ramai pelanggan. Sungguh fenomena yang aneh. Fenomena aneh ini pula yang mendorong masyarakat untuk berani terjun ke bisnis kuliner. 
Anggapan bahwa bisnis kuliner di Indonesia memiliki masa depan yang cerah tampaknya masih terbukti benar hingga sekarang. Jika Anda termasuk salah satu yang meyakininya, tidak ada salahnya untuk terjun ke dunia kuliner. Namun apakah semudah itu jika sudah terjun di dalamnya? Apakah nanti masih bisa bertahan karena pasti akan banyak pesaing baru? Sebelum berpikiran negatif dulu, berikut ini disajikan tips-tips untuk memulai bisnis kuliner. Awal yang baik merupakan penanda baiknya proses selanjutnya. 
1. Tentukan jenis makanan

Makanan merupakan konsep pertama yang harus dipikirkan untuk membuka restoran. Jangan fokus pada hal lain jika belum menemukan makanan yang pas untuk dicantumkan di buku menu. Tentukan apakah Anda akan membuka sate madura, warung penyetan, angkringan, atau bahkan restoran bintang lima. Mengapa demikian? Karena Anda tidak bisa menjual semu menu. Ada jutaan makanan di luar sana yang bisa dimakan. Anda harus memilih agar konsumen memiliki gambaran mengenai makanan di restoran Anda. 
Setelah menentukan jenis makanan yang akan dijual, barulah Anda bisa menentukan aspek yang lain. Misalkan saja, Anda ingin membuka restoran dengan konsep pelayanan menggunakan adat Jawa. Dengan demikian, makanan yang disajikan juga harus berasal dari Jawa. Kurang tepat jika makanan yang disajikan adalah rendang atau sambal balado. Oleh karena itu, lebih baik tentukan jenis makanannya terlebih dahulu barulah aspek lain yang menyesuaikan.
2. Sambil menentukan jenis makanan, sambil mengamati
Ketika Anda sedang memilah-milih jenis makanan apa yang cocok, lakukan analisis pasar kecil-kecilan. Makanan apa yang sudah ada, makanan apa yang belum ada. Anda bisa melengkapi dunia kuliner di daerah tersebut dengan makanan yang belum ada. Jika jenis makanan yang akan dijual sudah banyak pesaingnya, pastikan restoran Anda nantinya mempunyai sesuatu yang lebih.
Seperti yang dilakukan (Briptu) Norman Kamaru, seusai dari kepolisian dan dunia hiburan, dia memasuki dunia kuliner. Menu yang dipilih adalah makanan khas Manado. Karena dia tinggal di Jakarta, keberadaan bubur Manado di sana masih jarang ditemui. Jadilah ia memutuskan untuk berjualan makanan khas Manado, salah satunya bubur Manado.
3. Jangan menjual terlalu jenis banyak makanan
Adanya anggapan semakin banyak barang yang dijual, semakin besar pula peluang pelanggan untuk membeli. Anggapan yang demikian ada benarnya namun juga ada batasnya. Dalam sebuah restoran, Anda tidak bisa menjual berbagai jenis menu dengan jumlah yang banyak. Misalkan Anda berangan-angan untuk menjual masakan Perancis, masakan Jawa, seafood, dan juga fastfood. Sebaiknya, segera tinggalkan anggapan tersebut.
Boleh menjual berbagai jenis makanan tapi pastikan memiliki nuansa yang sama. Semisal, menjual makanan khas ala Eropa, mulai dari appetizer hingga desert. Semisal juga, lontong sayur Sumatera dan Sate Padang. Boleh-boleh saja menjual makanan dengan nuansa yang berbeda, namun biasanya agak kurang cocok. 
4. Tentukan suasanya yang ingin diciptakan
Suasana baru bisa diputuskan ketika jenis makanan sudah ditentukan. Dalam menentukan suasana, perlu disesuaikan dengan adat dan budaya masyarakat sekitar. Begitu juga dengan tata letak tempat tersebut. Jangan sampai restoran yang didirikan justru menimbulkan cibiran dari masyarakat. Sebagai contoh, Anda tidak bisa menciptakan restoran dengan nuansa pantai di tempat yang tidak ada pantainya. Paling tidak, Anda harus mencari lokasi lainnya.
Mengapa penentuan nuansa menjadi faktor penting? Tentu saja! Peran restoran di era modern ini sudah berubah fungsinya. Dia bukan hanya sebagai tempat untuk makan tapi juga tempat untuk mengadakan pertemuan, rapat, berkumpul dengan teman, atau bahkan hanya sekedar duduk santai sambil belajar. 
5. Tentukan cara penyajian
Dari rangkaian empat poin di atas, semuanya berhubungan dengan poin nomor lima ini. Jenis makanan, nuansa yang ingin diciptakan beserta lokasinya, semuanya berhubungan dengan bagaimana makanan tersebut disajikan. Secara garis besar, cara penyajian dibagi menjadi tiga: cepat saji, biasa saja, sedikit agak lama. Pilih salah satu di antara tiga pilihan tersebut. Nantinya, cara penyajian ini juga akan berpengaruh pada harga makanan.
Pertama, restoran cepat saji, biasanya cukup dikenal dengan istilah ‘fast food’. Restoran ini dikenal dengan makanannya yang harganya murah dan cara penyajiannya yang sangat cepat. Jenis restoran ini misalnya, burger, sandwhich, dan pizza seperti Mac Donalds, KFC, dan Olive. Kedua, restoran dengan penyajian standar. Menu yang ditawarkan lebih baik dan lebih enak daripada restoran cepat saji, dengan harga yang sedikit lebih tinggi juga. Ketiga, restoran dengan cara penyajian yang sedikit lama. Biasanya menu yang ditawarkan sangat lezat dan harga yang di atas rata-rata.
6. Riset biaya
Riset mengenai berapa biaya yang dikeluarkan sangat dianjurkan. Berapa harga yang pantas baru bisa ditemukan setelah biaya yang dikeluarkan jelas angkanya. Selama biaya tersebut hanya ada dalam angan, harga juga pasti belum jelas. Pelajari bagaimana caranya menentukan harga dari mereka yang sudah lebih dulu bergelut di bidang kuliner. 
7. Buat rencana bisnis
Dalam perintisan suatu restoran bagi pemula, perencanaan sering kali dilupakan. Pernahkah Anda menemukan restoran yang dari dulu hingga sekarang masih tetap seperti itu? Kasus demikian banyak dijumpai di Indonesia. Coba amati warung bakso di samping rumah Anda. Dapat dipastikan, ketika Anda kecil hingga sebesar sekarang, warung tersebut masih sama, masih begitu-begitu saja. Ingin memiliki nasib yang sama seperti warung bakso tersebut? Setidaknya setelah membaca tulisan ini, Anda harus berada satu langkah lebih maju.
Kembali lagi pada perencanaan, perencanaan yang baik haruslah yang memuat beberapa hal berikut. Deksripsi, target konsumen, menu, harga, catatan keuangan lainnya, metode pemasaran, perekrutan karyawan, dan juga target yang ingin dicapai beberapa waktu ke depan merupakan hal yang harus dicantumkan dalam perencanaan. 
8. Pilih lokasi yang memang diberi izin
Carilah lokasi yang sudah diberi izin oleh pemerintah setempat untuk digunakan. Hindari menjadi pebisnis yang ilegal dan tidak melek hukum. Pebisnis profesional tidak melakukan hal demikian. Jika Anda inign membuka warung makan kecil-kecilan, jangan pilih tempat sembarangan seperti di pinggir jalan. Tentunya Anda tidak ingin bukan ketika sedang memasak lalu tiba-tiba ada razia dari Satpol PP? Jangan sampai hal konyol demikian menurunkan integritas Anda.
Sangat disarankan untuk mencari tahu lebih dulu sebelum memutuskan mendirikan restoran di tempat tersebut. Jika Anda memiliki cukup dana untuk menyewa pengacara, sebaiknya gunakan jasa pengacara. Tapi hal tersebut tidak usah dipaksakan. Sekarang sudah banyak informasi mengenai undang-undang tersedia di internet. 
Selain mempelajari peraturan resminya, Anda juga perlu untuk memahami peraturan tidak resminya yakni adat-istiadat dari masyarakat setempat. Pelajari bagaimana budaya mereka, bagaimana kehidupannya, dan lain sebagainya. Sangat tidak etis jika Anda membuka kafe 24 jam dengan hiburan musik padahal lingkungan tersebut banyak pelajarnya. 
9. Pastikan tempat tersebut aman terkendali
Ketika lokasi sudah dipilih, langkah selanjutnya adalah pastikan tempat tersebut aman dari berbagai ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. Ancaman dari luar, pastikan lokasi tersebut bebas dari perampokan dan bahaya kriminal lainnya. Ancaman dari dalam, pastikan di tempat tersebut nantinya jika sudah dibangun, aman dari kebakaran dan tidak menimbulkan kecelakaan kerja. Alat-alat seperti pemadam kebakaran harus ada di setiap ruangan dan di setiap lantai. 
10. Urus semua dokumen resminya

Sampai tahap ini, Anda masih belum bisa membuka restoran. Semua dokumen dan administrasi harus dilengkapi terlebih dahulu. Periksa kembali kelengkapannya terutama masalah perizinan. Jangan sampai di kemudian hari restoran Anda ketahuan memiliki izin yang tidak resmi. Satu lagi, jangan lupa urus pula hal-hal yang berkaitan dengan asuransi.
11. Undang tim penilai kesehatan
Sebelum dibuka, Anda sebaiknya mengundang tim penilai kesehatan untuk meninjau restoran Anda. Hal ini harus dilakukan paling tidak satu bulan sebelum peresmian. Tujuannya adalah untuk berjaga-jaga jika ada hal yang kurang berkenan dan harus diubah. Selama kunjungannya, pastikan dia fokus untuk menilai kandungan menu makanan dan cara penyimpanan. Banyak sekali tempat makan di Indonesia yang mengabaikan poin ini.
Untuk sederhananya, gunakan kembali contoh abang bakso di atas. Biasanya, mereka hanya menyimpan, memasak, dan menyajikan berdasarkan rumus ‘kira-kira’. Dalam satu mangkok bakso, tidak diperhatikan bagaimana kandungannya, misalnya penentuan seberapa banyak kadar penyedapnya. Cara penyimpananya juga sering diabaikan. 
Mengundang tim kesehatan tujuannya adala bahwa masakan yang dijual di restoran Anda aman dikonsumsi. Sangat tidak lucu pelanggan yang datang untuk kenyang malah ujung-ujungnya terkena penyakit. Meskipun konsumen tidak tahu bagaimana cara memasaknya dan bahan apa saja yang dimasukkan, Anda tidak boleh mengabaikannya dan dengan sembarangan memasukkan banyak penyedap. Jika perlu, tampilkan lisensi dari BPOM, Depkes, dan MUI agar konsumen semakin yakin singgah ke restoran Anda.
12. Modal
Bagi seorang pemula, kendala klasik yang selalu terjadi mengapa hingga saat ini mereka belum berani membuka usaha adalah modal. Bisnis restoran memang tidak bisa dikatakan jika bisa dibuka tanpa modal. Paling tidak Anda butuh beberapa rupiah untuk membeli alat dan bahan. Coba periksa kembali uang tabungan Anda, mungkin masih ada beberapa yang tersisa. Amati sekeliling Anda, siapa tahu ada yang bisa dijual atau digadaikan untuk menambah modal, televisi misalnya. Pastikan dulu semuanya aman dan cukup.
13. Minta bantuan dari teman dan keluarga
Langkah selanjutnya yaitu meminta bantuan pada teman dan keluarga sekaligus meminta doa restu. Anda bisa meminta bantuan mereka untuk membantu meramaikan usaha Anda. Eits, bantuan tidak selalu diidentikkan dengan uang. Memberi sokongan modal memang baik jika bisa diusahakan. Namun tidak ada salahnya memanfaatkan relasi dengan teman dan keluarga dengan cara membantu promosi. Anda bisa meminta mereka untuk mempromosikan restoran tersebut melalui jejaring sosial dan dari mulut ke mulut kepada kawan-kawannya. 
14. Cari partner
Jika Anda benar-benar merasa membutuhkan modal, carilah seorang partner unutk diajak bekerjasama. Cara demikian merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan modal. Jangan lupa untuk mencantumkan berbagai bentuk kerjasamanya dan konsekuensinya dalam catatan tertulis dan dibubuhi tanda tangan dengan materai. Tanpa kontrak kerja, akan susah ditentukan solusinya jika suatu hari nanti timbul persengketaan. 
Pastikan di antara kedua belah pihak terdapat rasa saling tanggung jawab dan transparansi. Jangan ada yang ditutupi jika memang ada hal yang harus disampaikan. Lebih baik, mencari partner yang bukan dari lingkungan keluarga apalagi keluarga dekat. Sudah banyak contoh bisnis yang justru menimbulkan konflik antarkeluarga.
15. Ikuti berbagai program dan perlombaan
Anda bisa mengikuti berbagai macam program yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta. Pemerintah sering mengadakan program pameran kuliner untuk membantu mempromosikan bisnis tersebut. Anda bisa ikut berpartisipasi di dalamnya. Tidak jarang pula berbagai macam program diselenggarakan pihak swasta. Salah satu contohnya, beberapa waktu yang lalu saat bulan Ramadhan, ada televisi swasta yang menayangkan program acara ‘Makan Besar’. Anda bisa mengajukan proposal dan menanyakan informasi bagaiman caranya untuk ikut serta. 
16. Hubungi supplier makanan
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang melibatkan banyak supplier. Jarang dari mereka yang mengambil semua bahan baku hanya dari satu supplier. Untuk mendapatkan supplier yang handal dengan harga yang murah, mau tidak mau Anda harus melakukan survei untuk tiap bahannya. Misalkan saja, survei mengenai supplier es batu, supplier bawang, supplier sayur, supplier buah, dan sebagainya. 
17. Berhubungan dengan produsen lokal
Salah satu cara mendapatkan supplier handal dengan harga murah adalah dengan mendekati produsen lokal seperti petani. Melalui petani, Anda bisa mendapatkan barang yang bagus bahkan dari tangan pertama tanpa melalui puluhan rantai jual-beli. Anda juga bisa memantau secara langsung kualitas produk yang dijual. 
18. Rekrut karyawan
Tahap ini tidak harus dilakukan di awal. Selama tidak kerepotan dan masih bisa menanganinya sendiri, mengapa tidak? Namun jika sudah mulai membutuhkan karyawan, jangan langsung melepaskan mereka begitu saja tanpa memberi pelatihan. Kemampuan dasar seperti memasak dan menyajikan makanan harus dimiliki semua karyawan. 
19. Kenali target pasar

Menu yang Anda pilih sedikit banyak akan berpengaruh pada jenis konsumen yang datang. Kok bisa? Bagaimana ceritanya? Bukankah makanan tersebut bisa dinikmati banyak orang? Ya, tentu saja, tapi tentunya tidak semua orang, Anda tidak bisa memenuhi 100% permintaan pasar. Sebagai contoh, misalkan Anda memilih menu nasi goreng, atau menu lain yang lebih merakyat, semua kalangan bisa menikmatinya. 
Konsumen remaja dan anak muda, mereka biasanya sering mengunjungi restoran cepat saji dengan harga murah. Untuk kalangan keluarga, orang tua dengan anak-anaknya, mereka biasanya mengunjungi restoran denga menu-menu yang lebih enak dan berkualitas. Sedangkan untuk kalangan vegetarian, mereka cenderung hanya makan sayur dan buah. Kenali jenis konsumen Anda dan fokus untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Sudah mantab untuk membuka bisnis kuliner? Untuk kelanjutan pengelolaannya, kuncinya tergantung inovasi yang dilakukan. Terus temukan resep-resep baru adalah salah satu kuncinya, termasuk bagaimana membuat rasa masakan lebih lezat dari biasanya. Jaga selalu kepuasan pelanggan agar bersedia kembali lagi setelah makan di restoran Anda.