Tips Agar Ego Tidak Mendominasi Dalam Berbisnis

Bisnis tentu harus dijalankan dengan maksimal dan penuh totalitas. Untuk menjalankan bisnis, anda harus bersikap sebaik mungkin dengan mensinergikan pikiran dan hati. Anda harus dapat mengatur ego untuk dapat bertindak dengan bijak dalam membangun bisnis.
Namun seringkali, dalam pelaksanaannya, mengatur ego merupakan hal yang cukup sulit untuk dilakukan. Terutama dalam bisnis. Bisnis yang dijalankan tentu merupakan bentuk gabungan ide dan kinerja orang – orang terbaik yang tergabung dalam tim. Dalam kerja tim, tentu kita tidak bisa sembarangan melakukan sesuatu tanpa mempedulikan kepentingan orang lain. Mendominasi dalam tim memang perlu, jika anda berada di posisi pemimpin. Namun, apakah posisi yang dominan sudah sangat menentukan kesuksesan dari bisnis yang dijalankan? Jawabannya, belum tentu.
Intinya, dalam menjalankan bisnis khususnya dalam bekerja sama dengan tim kerja, anda perlu pandai – pandai menempatkan diri dan menjaga ego untuk bisa menyesuaikan dengan iklim kelompok. Hal ini ditujukan agar kondisi tim dapat terjaga dengan baik, kondusif, serta solid. Pada ulasan kali ini, bisnishack.com akan menjelaskan tentang bagaimana caranya agar ego secara pribadi tidak mendominasi dalam berbisnis. Mari dibahas bersama – sama.
1. Pandai – pandailah menempatkan diri
Agar tidak terlihat dominan dalam bisnis, maka sebaiknya anda memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam berbagai situasi. Berbagai situasi akan anda hadapi dalam bisnis. Termasuk salah satunya, harus bisa menempatkan diri kapan saatnya harus membaur, kapan harus mengatur, atau kapan harus memberi jarak dengan bawahan. Dengan memiliki kemampuan pandai menempatkan diri, secara langsung anda pun akan dapat mengatur ego dalam berbisnis dengan tim.
2. Ketahuilah kapan harus memimpin dan kapan harus mengikuti orang lain
Seperti halnya menempatkan diri, anda harus dapat memposisikan sebagai pemimpin yang tepat waktu. Dalam artian, harus dapat memposisikan kapan harus menggunakan kekuatan dan kekuasaan untuk mengatur kerja tim, dan kapan harus mendengarkan, menerima masukan hingga mengikuti saran ataupun arahan dari orang lain. Ingatlah bahwa meskipun seorang pemimpin, anda tidak serta merta mendominasi pekerjaan dan tim dalam bisnis. Anda perlu menyesuaikan dan memberi ruang pada anggota tim untuk memaksimalkan perannya masing – masing dalam bisnis yang sedang dijalankan.
3. Ketahui jenis ego yang sehat atau ego yang merusak
Pada dasarnya, ego terbagi menjadi dua jenis yaitu ego yang baik dan ego yang buruk. Keinginan yang menggebu – gebu untuk membangun bisnis ke arah yang lebih baik dengan secepat dan seefektif mungkin, adalah salah satu bentuk dari ego yang baik. Dalam kasusnya, ego yang baik mungkin akan membuat anda mendominasi kelompok bisnis. Asal tidak berlebihan, ego ini tidak akan merugikan dan mempersulit pekerjaan.
Yang dikhawatirkan adalah ego yang buruk, dimana ego tersebut terindikasi dapat merusak kinerja perusahaan bersama tim. Ego yang buruk tentu akan merugikan semua pihak. Terlalu berapi – api mencapai target perusahaan hingga rela menjatuhkan lawan dengan cara yang buruk, adalah salah satu contoh dari ego yang merusak, tidak hanya merusak kinerja anda dan tim, melainkan juga merusak reputasi perusahaan.
4. Perbanyak referensi tentang tips kepemimpinan
Selain mengelola ego sendiri agar tidak mendominasi dalam berbisnis, anda perlu meningkatkan kualitas dalam memimpin. Pelajari berbagai model dan gaya kepemimpinan dari berbagai macam hal, terlebih lagi dari tokoh pemimpin favorit. Buku, internet dan artikel biografi adalah beberapa contoh sumber yang dapat digunakan untuk memperkaya referensi mengenai kepemimpinan. Dengan memiliki banyak referensi mengenai kepemimpinan, anda akan memiliki banyak cara untuk mewujudkan cara memimpin tim dengan baik dan benar. Anda dapat dengan bijak meluapkan ego dan dapat mengatur ego sendiri sehingga dominasi anda dalam kelompok bisnis pun dapat terkontrol.
5. Tetap rendah hati dan membumi
Ego muncul karena adanya rasa ingin menguasai dan sikap ambisius terhadap suatu hal. Sikap – sikap tersebut adalah hal yang wajar, asal dapat dikelola dengan baik dari dalam diri sendiri. Agar ego – ego dapat terkelola dengan baik, salah satu cara menahannya ialah dengan bersikap rendah hati dalam segala kondisi. Dengan bersikap rendah hati, anda akan dapat dengan lebih mudah dan sabar dalam mengatur anda, serta dapat lebih bijak sebelum melakukan suatu tindakan dalam bisnis meskipun dilatarbelakangi oleh sikap yang ambisius.
6. Lakukan kegiatan – kegiatan sosial
Melakukan kegiatan – kegiatan sosial sekiranya dapat menjadikan anda berlatih untuk mengatur ego. Melihat kondisi orang – orang yang tidak seberuntung anda, dapat membuat anda lebih mensyukuri pada apa yang dimiliki.  Dengan begitu, sekiranya anda dapat lebih menghargai diri sendiri dengan menjadi lebih bijaksana dalam melakukan suatu tindakan. Dan timbulnya ego – ego buruk yang dapat mengganggu kinerja dalam berbisnis pun akan dapat dihindari sedini mungkin.
7. Hargai pendapat rekan kerja
Adanya sikap saling menghargai dan tenggang rasa dalam sebuah kelompok bisnis, tentu memberikan keuntungan tersendiri bagi kelompok atau tim kerja tersebut. Salah satu keuntungan yang didapatkan antara lain dapat meredam ego masing – masing anggota untuk ambisius mempertahankan pendapat dan pilihannya masing – masing. Konsisten terhadap apa yang digagas memang perlu, namun ingatlah bahwa dalam menjalankan bisnis, bukan anda sendiri yang terlibat di dalamnya. Di dalam tim, anda melibatkan banyak orang lain yang perlu dihargai pula keberadaannya. 
Maka dari itu, untuk mempertahankan ide ataupun gagasan yang dimiliki, tidak perlu sampai menjatuhkan rekan kerja yang lain. Cukup lakukan dan tunjukkan yang terbaik untuk meyakinkan tim bahwa ide anda adalah ide yang terbaik diantara yang lain. Anda perlu menghargai keberadaan rekan – rekan kerja dan tidak mementingkan ego sendiri, sehingga kinerja tim pun dapat berjalan dengan lancar dan tidak diwarnai dengan persaingan sengit yang jutsru akan memecahkan tim itu sendiri.
Biasanya ketika mendengar kata ego, yang pertama terlintas adalah emosi dan perasaan ingin menang sendiri. Ego selalu dikaitkan dengan makna yang negatif. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa ego dibedakan menjadi dua. Ada ego positif, ada ego negatif. Keduanya sama-sama perlu dikendalikan agar berjalan seimbang. Jika yang satu lebih besar dari yang lain, akan menimbulkan dampak yang negatif. Jika ego positif yang mendominasi, akan muncul sikap ambisius. Jika ego negatif yang mendominasi, akan memunculkan sikap arogan. Tips di atas bertujuan untuk mengatur ego agar tidak ada yang lebih dominan.