Les Privat Sambil Ngafe? Ya di English Cafe!

Banyak peluang bisnis tersedia jika ingin mencari dan berusaha. Tentunya bisnis yang satu ini sudah kerap kira dengar. Bisnis English Cafe, bisnis kursus bahasa Inggris dengan menggunakan konsep kafe. Tentunya bisnis kursus khususnya kursus bahasa Inggris mempunyai prospek yang besar untuk bisnis Anda. Mengapa demikian? Karena bahasa Inggris saat ini sudah menjadi bahasa internasional.

Tidak salah jika orang mengatakan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa wajib. Karena jika ingin menggeluti dunia bisnis dan ingin bisnis Anda mencapai taraf nasional bahkan internasional, Anda akan dituntut untuk paham dan mengerti bahasa Inggris. Tidak hanya itu, jika ingin menempuh pendidikan di luar negeri, Anda akan dituntut dengan toefl yang tinggi supaya mendapatkan beasiswa pendidikan di luar negeri. Untuk itu sangat penting memahami bahasa Inggris.

Nah, bagaimana sahabat BisnisHack.com, Anda tertarik dengan bisnis ini? So pasti dong. Oke, jika Anda tertarik ingin membuka bisnis ini dan masih bingung cara menjalankan bisnis ini, tim BisnisHack.com akan menghadirkan kisah dari pebisnis English Cafe mas Hamli. Penasaran dengan kisahnya? Yuk kita simak bersama.

Untuk mengawali interview ini, berkenankah Anda memperkenalkan diri, mulai dari nama, usaha dalam bidang apa, lokasinya dimana, perusahannya apa?

Nama saya Moh. Hamli, biasa dipanggil Hamli. Saya lahir di Pamekasan 06 November 1988. Saya tinggal di Sleman, dan usaha saya juga ada di Sleman, tepatnya di English Cafe, Jl. Jatempanol, Nologaten, Catur Tunggal Depok Sleman. Email saya di hamliadik@yahoo.com, dan nomor telefon saya 087826693943. Saya kuliah di lulusan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2008 jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam dan Temple University, Pensilvania, USA, lulus tahun 2011. Website saya, dan saya memiliki ambisi “Richman and Scientist. Motto hidup saya adalah “Live Is Adventure” & “Hari Ini Harus Lebih Baik Daripada Hari Kemarin”.
Nama usaha saya English Cafe. Ini bergerak dalam bidang jasa kursus bahasa Inggris, yaitu dengan konsep kafe. Kantor pusat di Bento Cafe, Jl. Nologaten.

Apa yang  membuat Anda memilih jenis bisnis ini?

Banyak alasan sebenarnya, namun sedikit saya simpulkan, bahwa ini bisnis jasa yang berhubungan dengan orang lain. Saya suka berhubungan dengan orang baru dari berbagai karakter dan background. Itu pertama. Alasan kedua adalah bisnis jasa tak butuh banyak modal baik diawal maupun diakhir, sehingga waktu memulai dulu bermodalkan keberanian, kreatifitas dan keberuntungan. Dan ketiga, bisnis jasa untungnya lumayan bagus. Hehe.

Apa yang membuat Anda memilih lokasi yang saat ini dijadikan tempat usaha?

Lokasi itu penting, namun buat saya, tempat itu nomer dua. Kalau produk bagus, maka dimanapun lokasinya akan dicari oleh orang. Alasan saya memilih lokasi di jalan Nologaten karena Bento Cafe bersedia bekerjasama dengan English Cafe, begitupun dengan 10 cabang yang lain. Nologaten itu, kalau dilihat dari prospek bagusnya lokasi sebenarnya tak begitu bagus, karena agak jauh dari kampus-kampus besar seperti UIN, UGM, UNY, UAD atau UII, UPN, Sadhar dan Atmajaya. Namun, tahukah anda? Dari kampus yang saya sebutkan disitu adalah member terbanyak di English Cafe.

Ceritakan pengalaman pertama kali Anda terjun dalam wirausaha, mungkin ketika masih anak-anak atau remaja?

Waktu kecil dulu sering membantu jualan permen mbak saya ke sekolah. Namun itu bukan usaha sendiri cuma membantu mbaa saya, saya senang kalau dikasih imbalan, biasa kan anak kecil. Lalu pas di pondok, sempat juga teman kelas SMA yang jurusan ekonomi jualan es campur. Mungkin dari situ, kata jualan tak begitu asing buat saya.

Apa yang akan Anda lakukan sekarang jika Anda tidak berada pada titik ini?

Mungkin saya akan akan membangun bisnis lain yang menjanjkan. Karna menurut saya, semua bisnis itu bagus kalau dikerjakan dengan kreatif dan tepat sasaran. Banyak keinginan sebenarnya untuk membangun bisnis baru yang saya pikir sangat produktif dan berbeda, namun saya masih fokus untuk membesarkan English Cafe. Prinsip saya dalam bisnis itu, usaha saya ini adalah anak saya, harus fokus dan telaten merawatnya agar tumbuh berkembang dengan baik. Ya, mulai dari pagi hingga malam diurus, kalau tengah hari menangis, ya saya bangun, mengurusnya. Begitu. Nah, nanti kalau anak saya ini sudah berdirkari (berdikari dikaki sendiri) maka saya akan bikin anak lagi, agar banyak saudaranya dan saling mendukung.

Jika Anda memiliki karyawan? apakah yang menjadi patokan Anda dalam mencari dan menerima karyawan?

Jangan mencari karywana yang lebih pintar dari saya. Itu prinsip saya. Namun bukan berarti mencari karyawan yang bodoh. Artinya adalah, kita harus lebih pintar dari karyawan dalam bidang kita. Buat saya, karyawan itu harus jujur, loyal pada perusahaan, itu saja. Kalau skill kan tinggal dilatih nanti.

Apakah prestasi terbesar dari perusahaan Anda?

1. Lembaga kursus bahasa Inggris dengan konsep kafe pertama di Indoensia

2. Salah satu dari 20 lembaga kursus bahasa Inggris terbaik di Jogja, versiwww.belajarbahasaenglish.com

3. Lembaga bahasa Inggris dengan cabang terbanyak di Jogja. Ada 11 kafe.

4. Konsep Daily Talk pertama di Indonesia

5. Hanya dalam waktu 2 tahun English Cafe mencapai 1000 lebih member.

Apa yang paling Anda nikmati mengenai apa yang Anda lakukan saat ini?

Saya menikmati bangun pagi, dimana saya berpikir akan akan mengurusi English Cafe hari ini. Itu kenikmatannya.

Oke sahabat BisnisHack.com, itulah tadi sedikit kisah dari mas Ramli yang menjalankan bisnis English Cafe. Bagaimana dengan kisah bisnis Anda? Tentunya semakin menarik dan maju dong. Dan bagi Anda yang masih bingung mudah-mudahan kisah dari mas Hamli ini menjadi jawaban motivasi bagi para pembaca yang ingin menjalankan dan membuka bisnis. Selamat mencoba dan selalu semangat!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *