9 Tips Membeli Mesin Fotokopi dari Tangan Kedua

Untuk membuka sebuah bisnis jasa fotokopi memang membutuhkan modal yang tidak sedikit. Tetapi, bukan berarti dengan modal sedikit Anda tidak bisa membuka bisnis ini. Karena harga dari sebuah mesin fotokopi baru tidak lah murah. Untuk itu dapat diambil alternatif lain jika ingin memulai bisnis fotokopi dengan budget minim, yaitu dengan membeli mesin fotokopi rekondisi atau second atau bekas. Tetapi hal ini membutuhkan ketelitian yang lebih saat memilih dibandingkan dengan membeli mesin dalam kondisi baru. Nah, berikut ini akan dibahas beberapa tips atau trik saat akan membeli mesin fotokopi rekondisi.

1. Cek sparepart dan suku cadang
Yang pertama harus dilakukan adalah, lakukan pemeriksaan pada sparepart atau komponen-komponen penting pada mesin. Pastikan semua sparepartnya masih lengkap dan masih berfungsi dengan baik. Kemudian pastikan juga untuk suku cadang dari mesin tersebut banyak dijual dan mudah ditemukan. Sehingga, apabila terjadi kerusakan pada salah satu sparepart Anda dapat dengan mudah mencari suku cadang yang diperlukan. Jangan pernah membeli mesin yang suku cadangnya hanya dijual di kota lain atau susah ditemukan. Karena hal ini akan sangat menyulitkan Anda.
2. Jangan percaya pada casing
Usahakan jangan membeli mesin fotokopi yang hanya bagus dan mulus di casing-nya saja tanpa memeriksa bagian dalam mesin. Karena banyak para penjual yang menukar casing mesin fotokopi dengan yang masih bagus. Tetapi mesin bagian dalam belum tentu sebagus casingnya. Karena bagian terpenting dari mesin fotokopi adalah komponen-komponen di dalamnya. Bukan pada casingnya. 
3. Pastikan drum tidak cacat
Untuk memastikan bagian drum tidak cacat, bisa Anda lakukan dengan cara mencoba untuk menyalin 1 atau 2 lembar dokumen dan lihat hasilnya. Apabila hasilnya masih bagus dan sama persis dengan aslinya berarti drumnya masih dalam kondisi normal. Begitu juga sebaliknya. Dan carilah mesin dengan memori penyalinannya tidak lebih dari 750 ribu lembar, agar mesin masih tetap terjaga kualitasnya. Sehingga hasil penyalinannya pun akan mendapatkan hasil yang terbaik.
4. Cek kondisi magnet developing unit
Karena pemakaian dan usia, magnet developing pada mesin fotokopi dapat mengalami kerusakan atau keausan. Berikut ini tanda-tanda magnet developing yang sudah aus yang perlu Anda ketahui: warnanya tidak lagi hitam tapi sudah putih logam, hasil belang atau tidak keluar hasil sama sekali, dan banyak tinta jatuh di bawah developing mesin fotokopi. Dengan beberapa tanda-tanda kerusakan di atas, tentu Anda dapat memilih mesin fotokopi yang developing magnetnya dalam kondisi normal.
5. Pastikan ADF dan duplex befungsi dengan sempurna
ADF atau Automatic Document Feeder merupakan komponen dari mesin fotokopi yang berfungsi untuk menyalin atau mencetak dalam jumlah banyak. Untuk itu, Anda perlu memeriksa apakah ADF pada mesin yang akan dibeli masih berjalan dengan sempurna atau tidak. Apakah mesin tersebut masih mampu menyalin dalam jumlah banyak atau tidak. Hal ini haruslah diperiksa dengan detail. Supaya tidak terjadi masalah saat mesin tersebut sudah dibawa pulang.
6. Cek semua cassette apakah masih berfungsi dengan baik
Cassette pada mesin fotokopi merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat untuk kertas yang akan digunakan untuk menyalin suatu dokumen dan tempat untuk kertas yang telah selesai disalin. Pastikan semua cassette tersebut masih dalam kondisi yang baik. Cobalah untuk meletakkan bebarapa lembar kertas di atas cassette mesin tersebut. Komponen ini pun juga merupakan salah satu komponen yang penting pada mesin fotokopi. Untuk itu, periksalah betul-betul, jangan sampai salah pilih.
7. Periksa koneksi komputer
Pada dasarnya semua mesin fotokopi dapat dihubungkan atau dikoneksikan dengan komputer dan dapat difungsikan sebagai mesin print. Untuk itu, cek sistem tersebut. Mintalah pada petugas untuk mencoba menyambungkan mesin pada komputer. Sehingga dapat diketahui apakah koneksi komputer pada mesin tersebut masih berjalan normal. 
8. Minta buku manual service
Selanjutnya setelah melakukan pengecekan pada semua bagian mesin, mintalah buku manual service pada petugas. Dalam buku itu akan diketahui sudah berapa kali mesin tersebut di service. Apakah ada sparepart yang sudah mengalami penggantian? Apakah ada komponen yang sudah mengalami pembongkaran? Di buku manual service hal itu pasti akan dicantumkan. Semakin sering mesin tersebut di service, maka itu artinya mesin fotokopi tersebut sudah sering mengalami kerusakan. Hindari mesin yang sudah diservice beberapa kali, karena bukan tidak mungkin mesin tersebut akan mengalami banyak gangguan setelah Anda beli.
9. Siapkan diri menjadi teknisi amatir
Sebelum memutuskan membeli mesin fotokopi dalam kondisi bekas atau second, Anda tentu harus mengetahui bagian-bagian yang terdapat di dalam mesin fotokopi tersebut. Selain mengetahui komponen-komponen di suatu mesin fotokopi, Anda pun juga harus menyiapkan diri untuk menjadi teknisi amatir. Pelajari masalah-masalah yang mungkin timbul pada mesin fotokopi lalu pelajari juga solusi dari masing-masing masalah tersebut. 
Dengan menjadi teknisi amatir akan memudahkan Anda untuk dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan ringan yang terjadi pada mesin fotokopi. Sehingga tidak perlu berkali-kali memanggil teknisi ahli setiap kali ada masalah. Dengan memutuskan untuk membeli mesin fotokopi rekondisi, tentu Anda sudah harus siap dengan segala risiko yang akan terjadi. 
Karena mesin fotokopi rekondisi memerlukan perawatan yang lebih dibandingkan dengan mesin fotokopi yang baru. Seperti apa mesin pemakaian mesin fotokopi yang telah Anda beli, tidak ada yang tahu, bukan? Maka dari itu, untuk menanggulangi segala kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada mesin fotokopi tersebut, tidak ada salahnya untuk menyiapkan diri menjadi teknisi amatir.