9 Kesalahan yang Sering Dilakukan Usaha Kecil

Dalam melakukan bisnis, setiap orang tentu tidak ingin melakukan kesalahan. Semua membuat rancangan ide serta perencanaan untuk masa depan bisnis mereka. Meskipun usaha yang dimiliki masih kecil, tidak ada salahnya memiliki angan-angan yang besar. Untuk artikel bagaimana cara meraih kesuksesan dalam memulai usaha kecil, bisa lihat disini (link ke artikel no.12). Setelah mengetahui bagaimana meraih kesuksesan, Anda patut mempelajari pula kesalahan apa yang sering dilakukan oleh sebuah usaha kecil.

Tidak jarang orang berasumsi bahwa mengatur sebuah usaha kecil itu mudah. Usaha besarlah yang sulit untuk diatur. Padahal, asumsi ini tidak sepenuhnya benar. Usaha kecil maupun usaha besar sama-sama memiliki sisi yang sulit untuk diatur. Terkadang, lebih mudah dalam mengatur usaha yang sudah besar karena memiliki sistem yang terkontrol serta sumber daya yang sudah ahli di dalamnya.

Namun, karena orang-orang sudah berpendapat bahwa usaha kecil lebih gampang untuk diatur, maka pengawasan dalam sebuah usaha kecil pun minim. Pemilik usaha pun ikut memandang sebelah mata mengenai hal-hal yang sebenarnya perlu diperbaiki serta diawasi. Tentu Anda tidak ingin melakukan kesalahan yang sama bukan? Jika jawaban Anda iya, maka luangkanlah waktu untuk membaca artikel ini.

Sistem yang diterapkan kuno

Usaha kecil umumnya tidak memanfaatkan teknologi yang telah ada. Mereka masih menerapkan cara-cara kuno dalam penghitungan barang serta pembukuan. Cara kerja mereka pun menjadi lebih lama dan tidak efisien. Hal ini membuat mereka tidak mengetahui apa kekurangan dari bisnis yang telah berjalan. Semua tampak baik-baik saja dari luar, karena sistem yang ada tidak menunjukkan kekurangan dari usaha tersebut.

Mudah berpuas diri

Mudah berpuas diri adalah awal dari kegagalan seseorang. Seringkali pemilik usaha kecil mudah puas dengan apa yang telah didapatkan. Contohnya saja, jika omset bulan ini sudah menembus angka sekian puluh juta, maka bisnis tersebut sudah dianggap sukses. Pemilik bisnis mulai bersantai serta menganggap bisnis tersebut sudah bisa berjalan mandiri tanpa perlu pengawasan. Mereka pun malas-malasan serta terlalu banyak menikmati waktu bersantai.

Padahal, kenyataannya tidak seperti itu. Pengembangan bisnis tidak ada habisnya, sehingga Anda pun tidak boleh memiliki rasa mudah puas. Jika omset sudah meningkat, maka kembangkan usaha dengan cara membuka cabang di tempat lain. Jangan bersantai ketika baru mencapai sesuatu, karena kompetitor di sekeliling Anda sedang menunggu waktu tersebut. Selalu cari kekurangan dari usaha kecil dan kembangkan sayap bisnis ke seluruh penjuru kota.

Tidak ada izin khusus untuk usaha

Ini hal umum yang sering ditemui pada usaha kecil. Umumnya mereka mendirikan usaha tersebut tanpa izin apapun. Pemilik bisnis menganggap bahwa karena bisnisnya kecil, tentu tidak memerlukan izin dari pemerintah. Terkadang usaha kecil tersebut dilakukan atau bertempat di rumah sendiri, sehingga dirasa tidak perlu izin. Perlu diingat bahwa asumsi tersebut salah. Setiap kegiatan bisnis apapun yang Anda lakukan wajib mendapatkan surat izin dari pemerintah agar bisnis tersebut resmi.

Jika Anda adalah pemilik usaha kecil yang merupakan home industry dan Anda memproduksi barang dalam jumlah banyak untuk dikirimkan ke luar kota, ke luar pulau, maupun sampai impor ke negara lain, tentunya wajib memiliki ijin usaha. Pemerintah dapat menutup usaha jika tidak memiliki izin yang resmi. Jika usaha tersebut benar-benar kecil seperti menerima pesanan kue disaat tertentu saja, mungkin tidak perlu untuk mendaftarkannya. Alangkah baiknya jika mendaftarkan bisnis jika belum terdaftar agar bisnis tersebut aman terkendali.

Salahkan minimnya modal yang dimiliki

Kesalahan ini adalah kesalah paling klise yang pernah ada. Daripada mengakui kelemahan yang ada pada diri sendiri, seringkali melemparkannya pada hal lain. Contohnya saja modal yang Anda miliki. Sebagai pengusaha bisnis kecil, tentu modal yang dipunyai tentu minim. Banyak orang yang mengeluhkan minimnya modal yang mereka miliki. Padahal, modal sebenarnya bukanlah penghalang bagi kita untuk sukses dalam dunia bisnis.

Kesuksesan tidak diukur hanya dari modal yang kita punya saja, tetapi dari banyak faktor lainnya. Jika modal yang dimiliki sangat banyak, percuma jika tidak bisa memanfaatkan modal tersebut dengan baik. Cara operasional serta pengaturan modal juga sangat berpengaruh dalam jalannya sebuah bisnis. Jadi jangan pernah menyalahkan modal, namun salahkan diri Anda sendiri yang kurang berusaha.

Paling penting harga murah

Harga murah memang penting, namun bukan berarti barang tersebut murahan. Kata lain dari murahan adalah barang yang tidak berkualitas. Sedangkan arti kata murah berarti barang yang mungkin berkualitas, dengan harga terjangkau. Jadi, harga murah saja tidak cukup. Harga tersebut harus diimbangi dengan kualitas yang sesuai, kalau bisa lebih.

Pelanggan mungkin akan tertarik membeli dengan melihat harga terlebih dahulu pada saat pertama mencoba. Namun, jika kualitas produk yang mereka dapatkan jelek, tentu tidak akan dibeli lagi meskipun harganya sangat murah. Lebih baik anda menjual dengan harga yang sedikit lebih mahal namun berkualitas agar pelanggan setia. Ingatlah, kualitas yang selalu nomor satu.

Pelit terhadap pelanggan

Usaha kecil yang baru Anda mulai tentu saja memiliki omset yang tidak begitu banyak. Minimnya pendapatan yang masuk akan membuat Anda pelit dengan pelanggan. Hal ini sangat tidak bijaksana untuk dilakukan. Jangan pernah pelit terhadap pelanggan, berikan sebuah hadiah atau diskon dalam sekali tempo. Jika terlalu pelit serta tidak pernah memberikan potongan apapun ketika pelanggan mengambil dalam jumlah yang lumayan banyak, pelanggan tentu berpikir dua kali untuk kembali ke tempat Anda.

Sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik

Usaha kecil tentu akan mencari pegawai yang cukup terjangkau biayanya. Seringkali pegawai dengan bayaran yang terjangkau tidak memiliki kemampuan yang ahli. Tidak jarang pemilik usaha kecil cuek dengan keadaan tersebut. Mereka merasa bahwa selama terdapat karyawan yang menjaga usaha, maka urusan pun sudah beres. Hal ini sama sekali tidak benar, Anda tentu harus melatih pegawai secara rutin agar pelanggan terlayani dengan baik.

Tidak melakukan promosi 

Usaha kecil Anda hanya toko kelontong kecil di pinggir jalan. Seringkali untuk kasus yang seperti ini, mereka merasa bahwa tidak perlu melakukan promosi apapun karena skala usaha yang sangat kecil. Di zaman digital, hal ini sepenuhnya salah. Sekecil apapun lingkup usaha Anda, lakukan promosi gratis mulai dari obrolan sesama tetangga sampai media sosial.

Malas mencari supplier

Seringkali para pemilik usaha kecil tidak mencari supplier tambahan untuk usaha mereka. Mereka menganggap bahwa memiliki supplier yang sekarang sudah cukup. Mereka tidak berusaha mencari supplier yang lebih besar, bahkan siapa tahu memiliki harga yang lebih murah. Jangan sampai malas mencari supplier. Carilah supplier yang benar-benar profesional serta memberikan harga yang paling terjangkau untuk usaha Anda.

Nah, setelah Anda mengetahui beberapa kesalahan yang sering dilakukan para pelaku bisnis kecil, apa yang seharusnya dilakukan? Pastinya Anda akan menghindari beberapa hal tersebut kan?

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *