12 Aturan Tidak Tertulis untuk Menjadi Pebisnis Sukses

Bagaimana cara menjadi pebisnis sukses? Saat ini banyak sumber menyediakan jawabannya. Beragam buku dan e-book tentang bisnis menjamur di mana-mana. Anda bisa memperolehnya dengan mudah. Namun apakah rahasia kesuksesan hanya terbatas pada media cetak atau teori-teori yang diajarkan di sekolah bisnis? Ternyata tidak. Ada aturan tidak tertulis yang dipatuhi oleh para pebisnis sukses. Aturan tersebut seperti kode etik, tetapi lebih luwes. Berikut ini adalah aturan tidak tertulis untuk menjadi pebisnis sukses:
1. Seimbangkan dunia kerja, kehidupan sosial, dan kesenangan pribadi
Tidak ada yang bisa bekerja terus-menerus. Manusia juga membutuhkan makan, istirahat, hiburan, dan interaksi dengan orang lain. Kegiatan itu boleh saja dipangkas demi pekerjaan. Namun jangan sampai meninggalkannya sama sekali. Atau, Anda bisa bekerja sambil bersenang-senang. Mengetik di komputer bisa dilakukan sambil mendengarkan kumpulan musik favorit. Bisa juga menggabungkan pertemuan kerja dengan makan siang di restoran enak. Bagaimana dengan kehidupan sosial? Sebaiknya luangkan akhir minggu Anda untuk berkumpul dengan teman atau keluarga. Cukup mengobrol dan menikmati secangkir kopi. Interaksi dengan orang lain membuat Anda lebih bahagia dan pikiran lebih terbuka.
2. Jauhkan diri dari gosip
Gosip adalah racun dalam pekerjaan. Sebisa mungkin hindari menggosipkan orang lain. Apa gunanya? Anda tidak akan memperoleh keuntungan apa pun. Lebih baik membicarakan rencana atau pengalaman kerja. Namun biasanya pebisnis wanita susah menghindari gosip. Menggosip sesekali boleh saja, terutama jika bisa mengurangi kejenuhan kerja. Patuhi aturan mainnya: jangan mengajak orang yang sedang bekerja untuk menggosip, dan jangan menggosipkan atasan Anda. Sebab jika ketahuan, akibatnya bisa fatal.
Bagaimana jika Anda yang menjadi objek gosip? Biarkan saja. Tak perlu repot-repot membantah gosip itu. Buktikan bahwa Anda tidak seperti yang digosipkan. Yakinkan diri bahwa gosip adalah cara licik seseorang untuk menjatuhkan Anda. Maka waspadailah.
3. Selalu amati orang lain
Bisnis bisa dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Amati orang di sekitar Anda. Tindakan-tindakan mereka bisa dijadikan pelajaran. Tindakan yang tepat bisa dicontoh, sedangkan tindakan yang tidak tepat sebaiknya dihindari. Jadikan pengalaman orang lain sebagai pembelajaran Anda.
Selain itu cobalah peka terhadap reaksi orang lain terhadap tindakan Anda. Apakah mereka terlihat gelisah, tidak setuju, senang, atau tertarik? Dengan menyadari emosi-emosi itu, Anda bisa menentukan tindakan selanjutnya secara tepat. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam menjalin kerja sama.
4. Jangan mengeluh
Setiap orang tentu memiliki kesulitan. Namun tak semua orang mengeluh. Mengapa begitu? Orang yang terbiasa tidak mengeluh berarti memiliki potensi sukses. Sebab keluhan justru menambah rumit persoalan. Selain itu, mengeluh juga membuat orang lain sebal. Apalagi jika dilakukan berkali-kali. Anda jadi terkesan tidak profesional dan lemah. Daripada menghabiskan waktu untuk mengeluh, sebaiknya mencari solusi masalah Anda.
5. Jangan mencari musuh
Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Ungkapan itu ada benarnya. Sebisa mungkin jangan mencari musuh. Sebab musuh bisa merugikan Anda melalui berbagai cara tak terduga. Terutama dalam bisnis, bisa-bisa pekerjaan Anda disabotase. Maka jangan mudah terpancing emosi. Jika perkataan orang lain melukai hati Anda, tak perlu memperpanjangnya. Usahakan juga untuk tidak memberi kesan meremehkan atau mengintimidasi.
6. Buat batas yang jelas antara hubungan personal dan profesional
Anda bekerja sama dengan keluarga atau teman? Berhati-hatilah dalam memperlakukan mereka. Jangan mau dikendalikan kebiasaan. Buat batas yang jelas antara pekerjaan dan pergaulan biasa. Misalnya saja Anda mempekerjakan adik sendiri. Sebagai atasan, Anda harus bersikap tegas jika ia melakukan kesalahan. Namun di rumah, Anda bisa menjadi kakak yang memerhatikannya dengan lembut hati. Pastikan ia memahami profesionalitas tersebut.
7. Kerja keras
Kesuksesan berbanding lurus dengan kerja keras. Jika tidak mau bekerja keras, sebaiknya tidak menjadi pebisnis. Pada awalnya korbankan sebagian besar waktu Anda untuk bekerja. Lakukan dengan sungguh-sungguh. Niscaya bisnis Anda cepat berkembang. Kalau sudah demikian, tak perlu lagi bekerja sekeras sebelumnya. Anda bisa menggaji karyawan-karyawan untuk mengambil alih pekerjaan Anda. Namun selalu sediakan waktu untuk bekerja setiap harinya. Sebab jika lama tidak bekerja, kemampuan bisa luntur.
8. Buang jauh-jauh ego pribadi
Ego yang keterlaluan bisa membuat bisnis Anda jatuh. Sadari bahwa hal-hal yang baik untuk Anda belum tentu baik bagi orang lain. Jangan memaksakan kehendak. Jauhi sikap egois. Buka pandangan dan pemikiran Anda lebar-lebar. Pahami kebiasaan dan budaya sekitar Anda, lantas coba hidup dengannya. Pebisnis yang ingin sukses harus bisa melebur dengan lingkungannya.
9. Sediakan waktu untuk berpikir dan mengevaluasi diri
Sesibuk apa pun pekerjaan, luangkan waktu untuk mengambil napas sejenak. Duduklah sendirian di tempat yang tenang. Pikirkan segala hal yang terjadi hari ini, lantas evaluasi diri sendiri. Hal ini perlu untuk merilekskan dan menjernihkan pikiran. Selain itu, bagaimana mungkin bisnis berkembang kalau Anda bekerja terus-menerus tanpa menyadari kesalahan? Cobalah jujur dalam momen evaluasi tersebut.
10. Perbanyak hubungan dengan orang lain
Semakin banyak kenalan, semakin banyak pula kesempatan yang terbuka. Maka sediakan waktu untuk bergaul dengan orang lain. Jangan batasi pergaulan Anda. Biasanya ide-ide bisnis yang orisinal justru diperoleh dari orang yang sama sekali tak diduga.
11. Jangan main-main dengan kualitas kerja
Pada awal berbisnis, biasanya seseorang terburu-buru ingin mencapai target. Akibatnya hasil kerja menjadi kurang berkualitas. Target memang perlu dipatuhi, tetapi jangan terlalu terpaku padanya. Selain itu jangan biarkan target jangka pendek merusak target jangka panjang. Sebagai contoh, Anda baru saja mendirikan usaha pembuatan mebel. Ada pesanan untuk membuat mebel berjumlah banyak dalam waktu sempit. Jangan tergiur iming-iming bayaran. Jika memaksakan diri untuk melakukannya, bisa-bisa kualitas mebel Anda lebih rendah dari biasanya. Konsumen menjadi tidak puas. Target jangka panjang Anda, yaitu memperoleh kepercayaan konsumen, terjegal di tengah jalan.
Perhatikan selalu kualitas kerja. Mungkin pada awalnya dibutuhkan waktu lama untuk mencapai kualitas yang ditargetkan. Namun tak apa-apa. Semakin banyak pekerjaan yang dilakukan, kecepatan Anda akan bertambah. Kualitas lebih penting daripada kuantitas.
12. Mau menerima saran
Salah satu kelebihan pebisnis sukses adalah mau mendengarkan orang lain. Sebab mereka percaya, kesuksesan lebih banyak diraih dari mendengarkan dibanding berbicara. Saat berbicara, Anda hanya memperoleh informasi yang sudah diketahui. Sedangkan saat mendengarkan, Anda memperoleh informasi yang belum diketahui.
Sering tidak disadari bahwa mendengarkan itu susah. Biasanya orang lebih suka berbicara. Ketika orang lain membuka mulut, rasanya ingin cepat-cepat menimpali. Padahal orang lain juga butuh didengarkan. Hal itu bisa dijadikan strategi untuk menggaet klien. Dengarkan segala keinginan mereka, timpali seperlunya. Mereka akan merasa dipahami dan diperhatikan.