Pentingnya Softskill (Keahlian) Dalam Berbisnis

Semua orang pasti ingin sukses dalam berbisnis. Banyak metode yang lebih dari sekedar penguasaan teori yang bisa dilakukan untuk menjalankan bisnis dengan sukses yaitu dengan memiliki softskill dan terus mengasahnya. Ini bukanlah hal yang mustahil mengingat penguasaan softskill bisa dipupuk sejak dini atau sambil jalan. Adapun softskill yang dibutuhkan untuk mengantar bisnis anda menuju kesuksesan yaitu kejujuran, keberanian, rajin dan ulet, kejelian, kemampuan berbicara, dan kemampuan beradaptasi. Berikut  penjelasannya:
1. Kejujuran
Ada mitos yang mempersepsikan bahwasannya dunia bisnis khususnya dunia pemasaran (marketing) merupakan dunia yang sarat dengan tindakan tipu-menipu. Bahkan seringkali divisi pemasaran dianggap sebagai divisi pembohongan konsumen. Mitos tersebut tidaklah benar karena bilamana selisih perbedaan kualitas kepuasan konsumen dengan kualitas ekspektasi konsumen terhadap suatu produk melalui iklan-iklan terlalu besar, maka akan berdampak pada fluktuasi permintaan produk perusahaan tersebut yang pada akhirnya berpengaruh pada keuntungan perusahaan. Ini artinya, pasar akan selalu merespon berdasarkan tingkat kepuasannya masing-masing.

Maka, kejujuran merupakan sesuatu yang harus dipegang teguh oleh pelaku bisnis. Sebuah bisnis biasanya tidak akan bertahan lama jika tidak ada kejujuran di dalamnya, karena kejujuran merupakan salah satu modal utama untuk memperoleh kepercayaan dari para mitra bisnis, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun moril. Kejujuran juga menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Setidaknya ada tiga lingkup kegiatan bisnis yang berkaitan dengan kejujuran:
Kejujuran relevan dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Pelaku bisnis disini sudah seharusnya saling percaya satu sama lain. Karena jika salah satu pihak melanggar, maka tidak mungkin lagi pihak yang dicuranginya mau bekerjasama lagi, informasi ini pasti akan menyebar yang pada gilirannya akan membangkrutkan bisnis kita sendiri.
Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang berkualitas baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip yang paling pokok dalam berbisnis. Karena jika ada konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan menyebar yang menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk lain. Pasar tentu akan merespon apapun yang kita perbuat.
Kejujuran relevan dalam hubungan kerja internal dalam suatu perusahaan yaitu   antara pemberi kerja dan pekerja, dan berkaitan pula dengan kepercayaan (trust). Perusahaan akan hancur jika kejujuran karyawan ataupun atasannya tidak terjaga.
2. Keberanian
Tak diragukan lagi, keputusan-keputusan yang dipertimbangkan para pelaku bisnis selalu melibatkan urusan mental. Dalam bisnis selalu ada potensi resiko yang sebanding dengan potensi keuntungan. Maka diperlukan keberanian untuk mengelola potensi resiko sehingga tidak menjadi blunder bagi perusahaan yang pada akhirnya akan menurunkan potensi keuntungannya. Di sisi lain, keberanian juga dibutuhkan dalam membuat keputusan-keputusan teknis maupun strategis. Tak hanya itu, ada beberapa cakupan keberanian dalam berbisnis yaitu:
Berani Bermimpi
Contohnya saja seperti kesuksesan Soichiro Honda sang raja jalanan yang berhasil menciptakan sepeda motor dengan merek Honda dari sebuah mimpi besar yang Ia miliki. Tidaklah heran bila ada istilah yang mengatakan “Dengan mimpi kita bisa menggenggam dunia.”
Berani Melangkah
Bila dulunya sebagian besar pengusaha masih takut gagal dalam merintis sebuah usaha, kini mereka harus menepis perasaan tersebut dan mulai merencanakan bisnisnya dengan matang untuk mencapai sebuah kesuksesan. Keberanian seperti ini bisa kita lihat dari kesuksesan Tirto Utomo sang pendiri Aqua, yang berhasil mempopulerkan air minum kemasan sejak tahun 1973. Padahal, saat itu konsumen masih sangat asing dengan produk air minum kemasan, karena pada dasarnya komoditas air di Indonesia cukup melimpah dan disediakan alam secara gratis.
Berani Bersaing
Jadikan persaingan sebagai pemacu dan motivasi bagi diri Anda, sehingga kedepannya Anda semakin semangat dalam menjalankan usaha dan lebih tertantang untuk memenangkan persaingan pasar. Contohnya saja seperti kesuksesan produk Indomie yang sampai sekarang ini masih digemari para konsumen, meskipun belakangan mulai banyak merek mie instan lainnya yang ikut meramaikan pasar.
Berani Berbeda
Dalam hal ini Anda bisa mencontoh strategi bisnis yang cukup unik seperti bisnis martabak mini, keripik setan, atau penyedia bisnis jasa kurir ASI dan spa bayi yang belakangan ini mulai merebut perhatian para konsumen.
3. Rajin dan ulet
Dalam menjalankan bisnis keseriusan merupakan hal yang mutlak diperlukan. Niat yang serius penting untuk mendorong para pelaku bisnis untuk mengelola bisnisnya secara rajin dan ulet. Tidak sedikit pelaku bisnis yang pada akhirnya gulung tikar karena tidak rajin serta ulet. Padahal untung rugi adalah hal yang biasa dalam berbisnis karena tingkat keuntungan sebuah bisnis selalu bersifat fluktuatif. 
Sikap Ulet dan pantang menyerah sejatinya adalah sikap bertahan untuk tetap ingin mencapai apa yang dicita-citakan kendati mengalami kegagalan, mendapat hambatan dan rintangan. Seorang wirausaha boleh saja mempunyai cita-cita tinggi untuk sukses didalam mengelolah kegiatan usahanya/bisnisnya, tapi kalau tidak dibarengi dengan keuletan atau sikap pantang menyerah maka tujuannya akan sia-sia.
4. Kejelian
Ada ungkapan bijak yang patut kita renungkan: “Orang gagal menyia-nyiakan kesempatan. Orang biasa umumnya menunggu kesempatan. Tapi, orang sukses menciptakan kesempatan.” Pengusaha manapun pasti ingin selalu memanfaatkan peluang untuk kepentingan perkembangan bisnisnya. Maka dibutuhkan kejelian untuk terus menangkap segala peluang dan momentum bagi bisnisnya.
5. Kemampuan Berbicara
Salah satu softskill yang harus dipunyai oleh seorang pebisnis adalah keahlian berbicara. Karena keahliaan ini berkaitan erat dengan bagaimana menjalin, mempresentasikan produk serta memasarkannya. Apalagi makin tinggi posisi seseorang dalam bisnis apapun, keahlian berbicara menjadi semakin penting. Tanpa kemampuan untuk meyakinkan orang, maka bisnis anda tidak akan pernah maju. Karena bahkan bagi pebisnis pemula berbicara adalah bagian dari bisnis itu sendiri. 
Anda harus banyak berbicara untuk menggalang network, mempresentasikan bisnis, menjaring kolega dan memasarkan produk. Di sisi lain, kemampuan berbicara berkaitan erat dengan lobi-melobi. Para pelaku bisnis membutuhkan kemampuan ini dalam mengelola bisnisnya agar apa yang telah direncanakannya dapat berjalan dengan lancar. 
6. Kemampuan beradaptasi

Keadaan bisnis saat ini telah berkembang semakin kompleks, semakin kompetitif, pesat serta semakin tidak bisa diprediksi. Maka agar dapat bersaing, perusahaan perlu memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perubahan-perubahan tersebut. Tantangan bisnis yang ada saat ini juga tak bisa disamakan dengan tantangan-tantangan bisnis yang lalu. Maka diperlukan kemampuan merespons dengan cepat dan sifat yang fleksibel terhadap potensi perubahan.
Untuk mewujudkan hal itu diperlukan adanya mekanisme untuk dapat memberikan informasi yang tepat pada saat yang tepat dan diberikan kepada orang yang tepat pula sehingga pada akhirnya dapat membantu pengambilan keputusan bisnis yang lebih baik dengan lebih cepat. 
Untuk dapat menghasilkan informasi tersebut diperlukan dukungan infrastruktur perusahaan yang terintegrasi, yang mampu memanfaatkan sumber daya IT yang telah ada yang juga dapat dengan mudah ditambahkan fitur dan fungsionalitas baru. Infrastruktur tersebut haruslah fleksibel dan tangkas agar dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi baik pada sisi bisnis maupun IT. Saat ini, bisnis haruslah memiliki kemampuan adaptif dan responsif agar tepat dapat bersaing.