Kulit Jeruk BBM Alternatif Anda

Siapapun pasti mengetahui tentang jeruk, buah yang identik dengan warna orange ini memiliki banyak sekali manfaat yang dapat dengan mudah dicerna oleh tubuh, selain itu jeruk juga didalih memiliki zat yang dapat digunakan untuk mencegah kanker.

Tidak berbatas hanya untuk menjaga kesehatan ternyata, kulit jeruk dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar yang begitu diperlukan oleh masyarakat. Kulit jeruk. Ya, kulit jeruk yang menurut orang tidak memiliki fungsi khusus ternyata dapat digunakan untuk bahan olahan yang menghasilkan bahan baku minyak atau BBM untuk kendaraan.


Kulit jeruk adalah bagian penting dari keseluruhan buah jeruk. Kulit jeruk ini dianggap sebagai pelindung bagian yang ada di dalamnya untuk tetap mengalami proses biologi. Secara umum, sebenarnya kulit jeruk terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam.

Kulit jeruk memiliki bintik yang cukup besar sehingga terlihat seperti pori-pori. Namun pada dasarnya kulit jeruk itu terbentuk dari kantong-kantong kecil yang rapat. Kantong inilah yang berisi cairan berupa minyak atsiri yang bila kulit jeruk dilipat, kantong-kantongnya pecah dan minyak akan menguap menjadi gas.

Gas yang terdapat dari kulit jeruk ini juga adalah zat yang sebenarnya mudah terbakar. Dalam kondisi kulit jeruk masih segar atau belum kering, dengan menyemprotkan minyak atsiri tersebut pada nyala api lilin ternyata hal yang akan terjadi adalah api membesar dan menimbulkan percikan-percikan api kecil.

Hal ini membutikan bahwa minyak atsiri yang terkandung dalam kulit jeruk ini berpotensi sebagai bahan bakar. Daya bakarnya pun cukup luar biasa, tanpa tambahan zat lain ataupun proses lainnya dan tanpa tambahan perantara apapun gas ini telah menunjukkan bahwa minyak atsiri ini sangat berpotensi sebagai alternatif pengganti bahan bakar fosil.

Selain adanya kandungan minyak atsiri, ethanol ternyata dapat diciptakan oleh kulit jeruk ini, Ethanol yang diciptakan dari produk limbah jeruk dan campuran tembakau ini ternyata terbukti lebih ramah lingkungan dan murah dibandingkan ethanol lainnya yang pernah diproduksi untuk dijadikan bahan bakar.

Ethanol yang selama ini sudah orang produksi biasanya banyak dihasilkan dari pengolahan tebu dan jerami serta fermentasi jagung. Tapi jika menggunakan tebu dan jagung terus menerus maka efek yang ditimbulkan adalah bisa mengurangi kebutuhan akan stok makanan dan membuat harganya kedua barang tersebut menjadi malambung tinggi.

Bahan bakar ethanol dari kulit jeruk ini ternyata dapat menjadi bahan bakar minyak alternatif selain menggunakan bensin. Ethanol dari kulit jeruk dan tembakau ini punya kelebihan dibanding jagung. Ethanol yang dihasilkan dari jagung menghasilkan emisi gas yang lebih besar daripada emisi bensin sehingga kurang ramah lingkungan. Dengan menggunakan etanol berbahan dasar kulit jeruk, emisi gas pun bisa dikurangi bahkan lebih rendah daripada bensin atau listrik.

Ide kreatif ini dapat menjadi sebuah alternatif bagi negara untuk mengatasi kelangkaan gas dan dapat digunakan untuk pengganti bahan bakar bersubsidi. Para usahawan kecil, mulai dari sekarang pikirkan segala bahan yang dapat digunakan untuk pengganti bahan bakar. Harus perlu diingat bahwa dalam setiap hari pengunaan bahan bakar oleh masyarakat ini sangat boros. Maka pikirkan dalam jangka waktu panjang, apa bahan yang akan digunakan untuk bahan bakar jika minyak bumi sudah habis.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *