Kisah Perjalanan dan Filosofi Bisnis Conrad Hilton, Sr.

Apa yang ada di pikiran Anda ketika Anda mendengar nama “Conrad Hilton”? Yang terlintas di pikiran Anda hampir dapat dipastikan adalah antara “seorang pemiliki hotel” dan “sebuah hotel bernama Hilton”. Apabila dua hal tersebut adalah hal yang terpikirkan, Anda benar. Conrad Nicholson Hilton merupakan seorang pemiliki dan pendiri Hilton Hotels. Salah seorang paling kaya di dunia. Ia juga merupakan orang pertama yang memperkenalkan sistem peringkat hotel berbintang (bintang satu – lima) ke dunia bisnis ini. Dan apabila Anda familiar dengan Paris dan Nicky Hilton, mereka memang masih memiliki ikatan darah dengan Conrad Hilton, yaitu sebagai cicitnya.
Conrad Hilton lahir di San Antonio, New Mexico, pada tanggal 25 Desember 1887. Ayahnya, Augustus Halvorsen Hilton, merupakan seorang imigran dari Norwegia, dan ibunya, Mary Genevieve, adalah orang Amerika keturunan Jerman. Conrad memiliki tujuh kakak, yaitu Felice A. Hilton, Eva C. Hilton, Carl H. Hilton, Julian Hilton, Rosemary J. Hilton, August H. Hilton, dan Helen A. Hilton.
Image Credit
Pada masa mudanya, Hilton melanjutkan studinya di Goss Military (New Mexico Mlitary Institute), St Michael’s Collegege (yang sekarang menjadi Santa Fe University of Art and Design), dan New Mexico School of Mines (sekarang menjadi New Mexico Tech). Ia juga menjadi anggota dalam perkumpulan Tau Kappa Epsilon. Bagi Anda yan tidak tahu mengenai Tau Kappa Epsilon, kami akan menjelaskannya sedikit. Tau Kappa Epsilon merupakan sebuah ikatan persaudaraan antara anak laki-laki di perguruan tinggi yang rahasia.
Dulu, ia pernah menjadi seorang teknisi sebagai profesinya, namun ternyata ia tidak terlalu menikmati pekerjaannya itu karena sejak masih kecil cita-citanya adalah menjadi seorang manajer bank. Pada tahun 1917, ia menjadi seorang relawan dan mengabdikan dirinya di U.S. Army pada Perang Dunia I. Setelah delapan belas bulan pergi, ia kembali dan mendapat kabar bahwa ayahnya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil.
Hal yang paling berpengaruh dalam hidupnya, momen yang membuat Conrad menyadari filosofi hidupnya, adalah ketika  ibunya dengan tekun membimbingnya untuk berdoa di gereja kapanpun ia merasa memiliki masalah. Ibunya tidak pernah berhenti mengingatkannya bahwa doa merupakan tabungan dan investasi paling baik yang pernah dia buat.
Sebagai pemuda, Conrad mengembangkan keterampilan kewirausahaannya ketika bekerja di toko milik ayahnya di Socorro County, New Mexico, hingga akhirnya ia memilih untuk menjadi seorang bankir. Ia membeli sebuah bank di Texas, seperti yang sudah ia cita-citakan, namun ternyata banknya hanya bertahan selama beberapa bulan. Banknya mengalami kebangkrutan.
Di umurnya yang ke-31, ia pergi ke Cisco dan bermalam di Mobley Hotel. Di hotel ini, ia melihat kerumunan orang berusaha mendapatkan tempat penginapan, namun sayangnya jumlah kamar yang tersedia tidak mencukupi. Pemilik hotel terlihat kelelahan dan tidak bernencana untuk memperbesar hotelnya. Pelanggan yang tidak menadaptkan kamar itu harus mencari penginapan lain. Saat itu, Conrad menjadi “a right man in the right time and the right place”. Karena pemiliknya berencana untuk pensiun, ia membeli hotel terebut. Sebagai langkah awal, ia menambahkan jumlah kamar yang tersedia di hotel itu sebagai antisipasi adanya antrian pelanggan. Karena merasa kebanyakan hotel pada masa itu sama-sama saja antara yang satu dan lainnya, ia berencana untuk menambahkan sesuatu yang belum ada atau masih jarang dimiliki hotel lain. Ia memiliki ide untuk menambahkan pelayanan tambahan dan penjualan produk yang dapat “menghibur” pelanggannya. Ia membuat sebuah toko kecil di lobby yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari.
Setelah mengejutkan keluarganya dengan kesuksesan yang telah ia raih,  ia membeli hotel lain di Forth North. Pada tahun 1924, ia sudah memiliki 350 guest rooms. Dan setahun kemudian ia membangun hotelnya sendiri yang bernama Dallas Hilton Hotel dengan 300 kamar yang tersedia. Pada tahun 1925 ia menikah dengan Mary Adelaide Barron dan bercerai sembilan tahun setelahnya.
Meskipun Dallas Hotel Hilton merupakan salah satu hotel yang terkenal, namun hotel ini terkena dampak dari krisis ekonomi. Krisis tersebut membuat orang-orang yang bepergian menjadi berkurang dan bisnis travel menurun. Pada awal tahun 1930-an, perusahaan hotel di Amerika Serikat mengalami banyak kesulitan. Conrad Hilton merupakan salah satunya, ia pun menjual bisnisnya. Namun, karena pada saat itu bisnis hotel bukan merupakan bisnis yang menjanjikan, pemiliknya menjual Hilton Hotels kepada Conrad lagi. Pada tahun 1942, ia menikahi Zsa Zsa Gabor dan dikaruniai seorang anak bernama Constance Francesa. Namun, pernikahan mereka pun tidak berlangsung lama.
Pada tahun 1949 ia menjadi pemilik dari Waldorf Astoria yang merupakan salah satu hotel paling mewah di New York. Kemudian ia juga mendirikan hotel di Puerto Rico. Lima tahun kemudian ia mengejutkan dunia dengan melakukan transaksi terbesar dalam sejarah Amerika. Ia membeli Statler Hotels Company seharga 111 juta US Dollar.
Pada saat itu, Conrad memiliki dua perusahaan, yaitu Hilton Hotels yang berfokus pada Amerika Serikat dan Hilton Internasional yang dibuat untuk pengembangan bisnis internasional. Yang membuat bisnis hotel miliknya menjadi sukses besar adalah beberapa idenya untuk menambahkan pelayanan ekstra dan peralatan yang mempermudah pelanggan. Ia adalah orang pertama yang membangun sebuah toko kecil di lobi hotel, menambahkan pendingin ruangan di kamar-kamarnya, menggunakan pintu masuk otomatis, menaruh alarm dan telefon dengan fitur-fitur tertentu seperti direct dialing, dan memberikan penghargaan khusus bagi tamu-tamunya. Salah satu faktor yang membuat hotel ini disenangi banyak orang, bahkan seperti jutawan dan aktris film, adalah karena Conrad membangun hotelnya di area strategis, yaitu dekat dengan bandara dan pelabuhan.
Conrad meninggal pada tahun 1979 di usianya yang ke 91. Dia dimakamkan di Pemakaman Calvary Hill, sebuah pemakaman bagi orang Katolik di Dallas, Texas, dengan menghibahkan uang sebesar 500,000 US Dollar kepada masing-masing saudaranya, dan 10,000 US Dollar kepada anaknya, Francesa dan masing-masing keponakannya. Sebagian besar tanah miliknya diberikan kepada Conrad N. Hilton Foundation yang didirikan ada tahun 1944. Barron Hilton, anaknya, membantu ayahnya dalam membangun Hilton Hotels. Ia berhasil menerima 4 juta saham dari perusahaan hotel dan 3,5 juta saham bagi Conrad N. Hilton Foundation. Pada tahun 2007, Barron Hilton mengumumkan bahwa ia akan mendonasikan 97% dari kekayaannya yang diperkirakan sebesar 2,36 miliar US Dollar kepada sebuah badan amal yang digabungkan dengan Conrad N. Hilton Foundation.
Kira-kira begitulah kisah hidup dari seorang Conrad Nicholson Hilton, seorang pemilik hotel yang merintis karirnya benar-benar dari nol. Orang yang bahkan sempat diremehkan oleh keluarganya ini tidak berhenti ketika gagal, ia terus melanjutkan karirnya dan alhasil sekarang Hilton Hotel tersebar di berbagai negara di dunia. Jika Anda masih ingin membaca kisah hidupnya, Anda dapat membaca biografinya di buku Be My Guest, Autobiography of Conrad Hilton yang diterbitkan pada tahun 1958.