Inter Milan, D.C United dan Philadelphia 76ers di Tangan Indonesia

Siapa yang tidak mengenal klub sepakbola Inter Milan asal Italia yang merupakan salah satu penguasa Serie A yang bersaing ketat dengan rival sekotanya, AC Milan atau si Nyonya Tua Juventus. Hampir semua pecinta sepakbola mengenal klub ini, bahkan orang yang awam terhadap dunia bola juga pasti pernah setidaknya mendengar nama klub ini. 
Lain halnya dengan klub sekelas D.C United yang belum banyak orang mengenalnya karena memang siklus sepakbola di Amerika sangat berbeda dengan sepakbola di Eropa yang menyebabkan promosi klub-klub Amerika tidak segencar klub-klub Eropa dan terkadang klub-klub Amerika masih dipandang sebelah mata dan hanya dijadikan tujuan untuk tur pramusim saja oleh klub-klub dalam melakukan pemanasan sekaligus mengukur kesiapan klub dalam memasuki musim yang baru di Eropa. Sebenarnya D.C United merupakan salah satu dari klub yang cukup disegani dalam kompetisi  Major Legue Soccer di Amerika.
Dan apakah kamu mengenal Philadelphia 76ers ? Ini adalah salah satu klub basket yang berkompetisi di NBA. Lalu apakah hubungan antara Inter Milan, D.C United dan Philadelphia 76ers ? Ternyata ketiga klub itu adalah klub yang dimiliki oleh salah satu orang terkaya di Indonesia, karena kepemilikan saham mayoritas secara hukum dinyatakan sebagai pemilik. 
Terbayangkah olehmu berapa total kekayaan yang dimiliki sang raja klub itu ? Lalu siapakah sesungguhnya sosok itu ? Dan bagaimanakah kisah suksesnya hingga ia berhasil melakukan perluasan bisnis yang sangat mengagumkan ini ? Orang kaya dibalik Inter Milan, D.C United dan Philadelphia 76ers adalah Erick Thohir, sosok ini sebelumnya tidak begitu popular dikalangan masyarakat Indonesia. Tak seperti orang kaya di Indonesia yang memilih melakukan pemberitaan agar sosoknya dikenal masyarakat dan tak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk terjun di dunia politik agar dapat mempengaruhi kebijakan yang akan memberi keuntungan bagi perkembangan bisnisnya.
Sosok Erick Thohir sangat membatasi diri dengan pemberitaan di media walaupun sebenarnya beliau adalah bos dari beberapa media di Indonesia, baik media cetak maupun elektronik.  Erick Thohir mempunyai jaringan yang cukup berpengaruh dalam perkembangan media di Indonesia. Setidaknya tercatat beberapa anak perusahaan miliknya, diantaranya untuk media ada Republika yang sejak 2001 kepemilikannya secara resmi dimiliki oleh Erick Thohir, Sin Chew Harian Indonesia yang sebelumnya bernama Harian Indonesia, dan majalah Parents Indonesia serta majalah Golf Digest.
Dalam media electronik anak perusahaan milik Erick Thohir berhasil menguasai Jak TV, Alif TV, Radio Gen 98,7 Fm, Radio Prambors FM, Radio Delta FM dan FeMale Radio sekaligus bos dari Viva Group yang menaungi TV One dan ANTV  Selain bisnis yang dimiliki Erick Thohir masih ada beberapa kisah inspiratif dibalik profil dan perjalanan karirnya. Berikut ini ulasan selengkapnya mengenai Erick Thohir yang telah berhasil dihimpun tim bisnishack.com
Profil

Erick Thohir adalah putra dari pengusaha Indonesia, Teddy Thohir yang merupakan pemilik sekaligus sosok penting dalam perkembangan bisnis Astra International. Erick memiliki dua saudara yaitu Rika Thohir dan Garibaldi “Boy” Thohir yang merupakan bos investasi di Indonesia. Meskipun terlahir dan dibesarkan dari keluarga yang memang sudah kaya dengan kejaraan bisnis yang cukup kokoh, namun sang ayah Teddy Thohir tidak mengijinkan anak-anaknya untuk mengurus bisnis keluarga. Oleh karena itu baik Erick Thohir maupun Boy Thohir memiliki karir bisnis yang berbeda dengan apa yang sudah dimiliki ayah mereka. 
Untuk mendukung keperluan bisnis sekaligus modal untuk menjawab tantangan dalam dunia bisnis, maka Erick Thohir putra Indonesia kelahiran Jakarta 30 Mei 1970 ini menempuh pendidikan khusus dalam bidang bisnis, yaitu menyelesaikan gelar sarjananya di Glendale University dan kemudian melanjutkannya di Universitas Nasional California, Amerika Serikat dengan mengambil program master untuk bisnis administrasi. 
Karier



Perjalanan karier Erick Thohir dimulai setelah ia menyelesaikan pendidikannya di Amerika dan kemudian pulang ke Indonesia. Pada awalnya Erick bersama temannya, Wisnu Wardhana  dan R. Harry Zulnardy mendirikan Mahaka Group, yang selanjutnya akan berperan penting dalam pembangunan kerajaan bisnis media milik Erick di Indonesia. Peran Mahaka Group ini dapat dilihat saat akuisisi Republika tahun  2001 dan proses branding untuk Sin Chew Harian Indonesia. 
Erick menyadari bahwa bisnis yang kebanyakan ia jalani berhubungan dengan media maka ia tidak sungkan untuk berguru pada seniornya yaitu Jacob Utama, bos dari Kompas dan Dahlan Iskan pemilik Jawa Pos. Erick Thohir pernah menduduki jabatan penting baik dalam bisnis maupun olahraga, diantarnya Ketua Komite Konten dan Industri Aplikasi untuk Kamar Dagang (KADIN) dan Ketua Umum Perbasi, Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara, Komadan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012.
Selain menjadi raja dalam bisnis media dan olahraga, Erick Thohir ternyata juga pernah merilis buku yang bertajuk Pers Indonesia di Mata Saya yang diterbitkan oleh Republika tahun 2011. Bisnis dan kekayaan yang berlimpah tidak begitu saja membuat Erick Thohir terlena dan melupakan sisi sosial manusia sebagai makhluk yang saling berbagi. Sebagai wujud kepedulian dan upaya untuk mengurangi kemiskinan di Indonesia, Erick Thohir mendirikan dua lembaga yang keduanya bertujuan untuk menyalurkan donasi bagi orang-orang yang membutuhkan. Lembaga itu adalah Darma Bakti Mahaka Foundation dan Dompet Dhuafa.
Dari profil dan perjalanan karir Erick Thohir kita dapat belajar bahwa kesuksesan itu ada ditangan kita sendiri, semua itu akan kembali sesuai dengan usaha yang telah kita lakukan. Faktor dari luar seperti kekayaan orang tua tidak bisa menjamin kesuksesan kita jika tidak ada usaha maksimal yang dilakukan. Dan jangan pernah berhenti untuk belajar sekalipun Anda telah mendapatkan pendidikan terbaik sekalipun, bertanyalah jika memang Anda tidak tahu. Dan tetap ingatlah hakikat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berdampingan untuk saling berbagi. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *