Cara Mencegah Kecanduan Belanja

Belanja merupakan kegiatan transaksi jual beli dengan antar personal. Baik dalam dunia nyata ataupun melalui cara online. Orang yang menawarkan barang disebut dengan penjual dan orang yang membeli barang yang ditawarkan disebut pembeli. Keduanya mempunyai kesamaan yakni sama-sama ingin untung. 
Image Credit
Penjual menginginkan barang dagangannya terjual untuk mendapatkan uang. Sedangkan pembeli memberi barang dagangan dari penjual bisa jadi karena banyak faktor. Tidak melulu seorang pembeli membeli barang dari seorang penjual karena membutuhkan barang tersebut, namun bisa saja hanya karena keinginan memilikinya.
Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dua kata tersebut sangat jauh berbeda dalam segi maknanya. Kebutuhan adalah sesuatu yang memang benar-benar harus di penuhi, jika tidak maka akan menimbulkan suatu kerugian atau mendatangkan hal yang buruk dalam kehidupan si pembeli. Sedangkan keinginan hanyalah sebuah hasrat hati ingin mendapatkan suatu barang yang manfaatnya tidak terlalu dirasakan oleh pembeli. Namun, semua orang berhak membeli barang apapun yang ia inginkan asal mempunyai uang untuk membelinya.
Namun demikian, agar kamu tidak hanya menjadi seorang yang konsumtif berlebihan tanpa mempertimbangkan aspek produktif dari barang yang akan kamu peroleh, maka pertimbangkanlah hal-hal yang akan di tulis dalam artikel ini. menjadi seorang yang konsumtif atau boros pasti akan menimbulkan hal-hal yang negatif. Baik bisa di rasakan secara langsung maupun tidak langsung pasti akan terjadi.
Efek pemborosan dalam waktu dekat adalah kamu tidak akan mampu bertahan hidup untuk hari berikutnya saat uang yang kamu punya habis, dan semua tagihan akan terbengkalai. Sedangkan efek dalam jangka panjang, ketika kamu berfoya-foya saat muda, kamu tidak akan memperoleh tabungan hari tua. Ingat suatu saat kamu pasti akan hidup berkeluarga, kamu bukan hanya memikirkan kelangsungan hidup kamu, tapi kamu juga harus memikirkan jaminan masa depan keluargamu. Efek boros jangka panjang lebih menakutkan, karena bukan hanya kamu yang masa depannya akan sulit, tapi banyak orang, dan orang tersebut adalah keluarga.
Untuk itu kamu perlu mencegah agar tidak kecanduan saat belanja, dan kamu juga perlu mengetahui bagaimana cara belanja yang baik.
Tanyakan pada diri sendiri
Perilaku konsumtif yang terlalu berlebihan sering dipicu oleh keinginan emosional. Seseorang cenderung tidak bisa membedakan mana kebutuhan primer dan skunder. 
Ketika kamu telah mengetahui alasan mengapa kamu boros, kamu akan menemukan jawabannya. Jika sudah seperti itu, pilihannya hanya ada dua. Yang pertama kamu memperbaiki kesalahan perilaku, yang kedua tetap nyaman dengan pikiran yang salah. 
Biasanya perilaku konsumtif yang berlebihan ini diakibatkan karena beberapa hal diantaranya adalah:
Bandrol harga yang menggiurkan
Seorang yang terlalu boros biasanya dipicu oleh melihat penawaran harga yang murah. Mereka akan berfikir bahwa waktu yang baik untuk membeli barang yang di bandrol murah tidak akan datang dua kali. Butuh atau tidak butuh, pasti seorang tersebut akan tersugesti membelinya. Mereka berfikiran bahwa suatu hari pasti akan membutuhkan barang tersebut.
Padahal setiap orang pasti mempunyai kebutuhan yang lebih mendesak dan harus segera dipenuhi, yang biasa di sebut dengan kebutuhan primer.
Setiap orang perlu memikirkan dan menata skala prioritas kebutuhan hidupnya. Mana yang penting dan kurang penting. Jika kamu berperilaku konsumtif karena melihat penawaran harga yang menggiurkan, maka pikirkan kembali tentang skala prioritas yang telah kamu buat. Pikirkan manfaat, dan keefektifan barang yang akan kamu beli. Jika tidak sebanding dengan manfaatnya, pikirkan 2 kali untuk menuruti ego membeli barang dengan bandrol murah tersebut.
Diskon besar-besaran
Perilaku konsumtif atas dasar melihat diskon besar-besaran pada dasarnya sama dengan uraian di atas. Hanya saja mungkin sebagian besar orang lebih tertarik dengan hal yang satu ini. 
Perlu di ketahui sebuah toko yang masang diskon besar-besaran biasanya sudah menaikan harga barang tersebut sebelumnya. Jadi keuntungan yang didapat akan tetap sama meskipun pihak penjual sudah memberikan diskon yang tinggi.
Jika kamu sudah mengetahui hal tersebut apakah kamu masih ingin boros? Jika ia maka kamu telah tertipu dengan strategi pemasaran sebuah toko. Pikirkan hal ini jika borosmu karena sebuah diskon yang besar
Tidak punya planning dan skala prioritas
Seseorang yang berperilaku konsumtif karena hidupnya terlalu mengalir, tidak punya planning dan skala prioritas, ini jauh lebih menakutkan dari dua poin sebelumnya. Mereka bahkan tidak akan melihat bandrol atau diskon sebuah harga barang. Mereka akan membelinya sesuka hati sesuai dengan keinginannya. Saat itu dia ingin, butuh atau tidak, mereka tidak akan pikir panjang untuk mendapatkan barang tersebut.
Jika kamu menyadari bahwa kamu boros karena hal ini, cukup kamu ingat berapa pemasukan yang kamu peroleh setiap bulannya, lalu kebutuhan dan tanggungan apa yang harus kamu penuhi. Tentu kamu akan pikir panjang kan untuk jadi boros?
Kebutuhan dan tanggungan yang kamu miliki sepenuhnya adalah kewajiban yang harus kamu penuhi. Kebutuhan dan tanggungan adalah dua hal yang harus masuk dalam skala prioritas dalam hidumu. Apalagi jika kamu sudah hidup mandiri atau berkeluarga, tentu dua hal tersebut lebih berat. Berpikirlah bukan hanya untuk diri sendiri, karena dalam hidup kita tidak bisa hidup sendiri.
Cara membuat skala prioritas adalah dengan mendata dalam sebulan kebutuhan apa yang akan kamu pakai lebih sering dalam kehidupan sehari-hari. tentu tidak mungkin dalam sebulan kamu akan menggunakan celana jeans 12 buah kan? Jika kamu masih memiliki suatu barang yang bagus dan layak, jangan memasukan barang tersebut dalam skala prioritas yang akan kamu tulis. 
Penting juga untuk membuang barang-barang yang sudah tidak layak pakai. Setelah kamu buang, jika barang tersebut dirasa cukup penting dan penggunaannya hampir setiap hari maka kamu perlu menambahkannya dalam daftar skala prioritas yang kamu buat. 
Kesimpulannya kamu hanya perlu mendata barang yang kamu miliki dan kamu butuhkan secara bijak.
Mungkin kamu perlu berpikir sehari sebelum belanja. Membuat daftar belanja dan men cek list nya jika terpenuhi. Berpikir sebelum bertindak adalah hal yang mampu mencegah seseorang untuk merasakan penyesalan.
Jika kamu kehilangan uang karena belanja sesuatu yang tidak penting, penyesalan kamu tidak akan berguna, sebab kamu sudah menukarkan uang kamu untuk barang tersebut, dan uangnya tidak bisa kamu tarik kembali.
Pengaruh lingkungan
Jika kamu mendadak menjadi boros setelah masuk geng sosialita, tentu kamu akan susah untuk tidak mengikuti gaya hidup yang mereka anut. Sosialita itu mewah karena mereka mampu. 
So…Simplenya saat kamu tidak mampu jangan memaksakan diri untuk mengikuti gaya hidup mereka. Cukup jadi diri sendiri karena itu akan menyamankan kehidupan kamu. gengsi tidak akan membuat kamu menjadi kenyang apalagi mapan. Yang ada kamu hanya akan tertekan jika kamu “ketinggalan zaman”. 
Sebenarnya mengetahui perkembangan zaman saja sudah cukup. Tidak perlu mengikuti jika memang tidak cocok dengan keadaan dan kemampuan diri sendiri. Nantinya jika kamu boros karena masuk geng sosialita, lama-kelamaan kamu akan merasakan ketidaknyamanan diri. Kamu memang akan terlihat “WAH” tapi kamu tidak akan pernah nyaman dengan kehidupan kamu ketika berada dalam lingkungan itu. 
Ingat jika kamu tidak akan terjamin hidupnya hanya karena sudah mengikuti komentar orang. Yang ada kamu hanya di ombang-ambingkan, sebab hidup memang penuh dengan pro kontra. Saat kamu tidak punya pendirian kamu hanya akan menjadi budak kepicikan pikiran orang.
Image Credit
Boros karena gajian awal bulan
Jika kamu boros karena gelap mata karena penerimaan gaji di awal bulan, cukup kamu ingat-ingat masih ada 30 hari setelahnya. Jika kamu membelanjakan seluruh gaji kamu untuk belanja, kamu tidak akan punya pegangan untuk keperluan darurat jika itu terjadi sewaktu-waktu. 
Ujung-ujungnya kamu akan berhutang dengan orang lain, dan ketika bulan depan kamu membayarnya, gajimu akan berkurang, dan untuk memenuhi kebutuhan pokok kamu harus berhutang lagi. Sungguh gali lobang tutup lobang bukanlah hal yang bagus untuk di realisasikan.
Terlalu memikirkan kualitas barang
Terlalu memikirkan kualitas barang juga akan memicu belanja konsumtif yang berlebihan. Kualitas memang perlu untuk menjadi bahan pertimbangan dalam memilih suatu barang, namun kamu perlu tahu barang tersebut sepenting dan sebermanfaat apa dalam kehidupan kamu sehari hari. 
Barang penting yang harus kamu pikirkan kualitasnya saat membeli contohnya : kompor, rice cooker, kipas angin, kosmetik dsb.
Yang tidak penting yang dapat di ganti sewaktu-waktu contohnya : sepatu (jika kamu adalah seorang ibu rumah tangga yang jarang bepergian), tas (bagi kamu yang jarang pergi menggunakan tas), sikat gigi, dsb.
Kualitas suatu barang ada tingkatannya. Adanya kualitas barang yang bagus, pasti dibarengi dengan adanya kualitas barang yang jelek. Itu adalah hukum perbandingan yang mutlak. Tidak akan ada kualitas bagus kalau tidak ada kualitas jelek. Menjadi bijak memilih kualitas barang dengan anggaran dana yang dimiliki itu perlu untuk menjadikan kamu seseorang yang tidak boros dalam belanja. Apalagi jika kamu adalah seorang perempuan. 
Perempuan memegang peran penting dalam membangun pondasi kelangsungan hidup sebuah keluarga. setidaknya kamu perlu tahu merk-merk barang yang sering kamu beli untuk kebutuhan sehari hari, agar kamu dapat mengklasifikasikan mana kebutuhan yang perlu di pilih dengan kualitas bagus, dan mana kebutuhan yang tidak terlalu memerlukan kualitas bagus, tentunya berdasarkan pemasukan anggaran dana setiap bulannya.
Alihkan pikiran
Jika kamu takut untuk boros ketika belanja, sedangkan saat itu keuangan menipis, cobalah untuk berkumpul dengan teman-teman dan melakukan kegiatan yang lebih produktif. Mengalihkan pikiran saat terlintas bahwa kamu ingin belanja boros itu sangat penting, karena sekali kamu menyepelekan kata hati kamu tentang akibat buruk terlalu boros belanja, maka kamu akan terseret ke dalam pikiran kamu untuk boros.
Cobalah untuk bertemu dan bergaul bersama dengan teman-teman kamu. mungkin mereka mempunyai ide untuk membuka peluang bisnis yang cemerlang denganmu. dengan begitu kamu akan lupa jika harus belanja boros dan lebih memikirkan untuk sebuah bisnis bersama dengan temanmu.
Atau kamu bisa juga mengawali untuk membuka bisnis dengan temanmu, hal itu adalah cara produktif yang dapat mencegah belanja boros. Ketika seseorang telah mengalihkan pikirannya untuk sesuatu yang lebih menguntungkan dari pada belanja boros, maka ia akan berhenti untuk bersikap konsumtif yang berlebihan. Karena mereka tahu bahwa keuntungan bisnis tersebut lebih menggiurkan dari bandrol harga miring dan diskon besar-besaran. Ya kan ?
Lakukan survei harga
Jika kamu kesulitan bukalah website toko barang-barang tersebut dan lihat harga yang tercantum saat itu. Biasanya meskipun daftar harga dalam suatu website toko jarang di update, namun kisaran harga yang berlaku saat itu tidak jauh berbeda dengan daftar harga tersebut. setelah kamu mengira-ngira total biaya yang akan kamu gunakan untuk belanja, bawalah uang tunai secukupnya sesuai total barang yang akan kamu beli. 
Perlu kamu ketahui jika kamu membawa kartu kredit kamu hanya akan tersugesti untuk boros, pasalnya sifat kartu kredit yang menagih pengeluaran di akhir bulan akan membuat kamu tenang-tenang saja karena kamu pikir hari itu masih lama datangnya. 
Padahal lama atau sebentar pasti akan tiba waktunya kamu harus membayar semua tagihan yang kamu punya. Saat kamu boros lalu tidak ada uang, kamu akan bayar pakai apa? Ini bukan zaman kerajaan yang bisa barter dengan sekarung kelapa atau sekilo beras.
Jika terpaksa kamu harus menggunakan kartu kredit, batasilah memakainya. Kamu bisa meminta pihak bank untuk membantu kamu melakukan hal itu. Dengan membatasi penggunaan kartu kredit, mungkin bisa membantu kamu untuk mencegah pemborosan dalam belanja.
Bawa teman saat belanja
Teman yang dapat mengingatkan kamu untuk tidak boros. Hal itu akan sangat membantu, asal sebelumnya kamu punya keinginan untuk tidak boros.
Karena sebijaksana apapun teman yang kamu bawa untuk mencegah dan menasehati kamu untuk tidak boros dalam belanja, ketika kamu tidak punya keinginan untuk melakukannya nasehat dan peringatan yang dilakukan teman kamu akan percuma.
Jika mungkin teman kurang menakutkan untuk memperingatkanmu untuk tidak boros, ajaklah orang tua atau saudara terdekatmu. Mungkin mereka lebih punya wibawa yang dapat membuat kamu “ngerem mendadak” saat terlampau boros ketika belanja.
Biasanya orang terdekat akan lebih tulus mengingatkan sesuatu yang baik untuk kehidupan kamu. terutama adalah seorang ibu, karena ibu adalah seorang pengatur keuangan yang baik dalam keluarga, apapun yang bersifat merugikan apalagi untuk anaknya maka ia tidak segan untuk memperingatkannya dengan keras. So, saat kamu belanja dengan ibu kamu, di jamin deh kamu gak akan boros belanja.
Hindari toko yang mahal
 Tidak ada salahnya untuk survei harga di setiap toko yang kamu kunjungi. Untuk membandingkan harga, ketika kamu sudah sesuai dengan salah satu toko, mungkin kamu bisa berlangganan dan bisa jadi akan mendapatkan potongan biaya yang lebih murah.
Jangan memilih toko yang menjual barang mahal, hal itu akan membuat kamu boros saat belanja. 
Image Credit
Tidak ada salahnya jika belanja di beberapa toko berbeda untuk mendapatkan harga barang yang lebih murah. Karena biasanya menaikan harga satu barang dengan bandrol selangit dan menurunkan harga barang lain dengan drastis adalah sebuah strategi pemasaran.  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *