1. Kontrol penggunaan kartu debit
Banyak faktor yang mendorong konsumen untuk menggunakan kartu debit secara berlebihan, antara lain seperti krisis hipotek, meningkatnya biaya pengeluaran dan tingkat pendapatan yang menurun. Saat kondisi ekonomi sedang baik, orang-orang sering tergoda untuk menggunakan kartu debit sesering mungkin. Penggunaan kartu debit dapat membantu Anda melakukan berbagai pembayaran, namun ada konsekuensi yang harus ditanggung jika terlalu sering mengandalkan dana dari kartu debit.
Meskipun pengeluaran menggunakan kartu debit bisa diatur agar tidak melebihi batas rekening tabungan, bisa saja Anda menarik jumlah yang lebih banyak daripada seluruh uang di tabungan. Apabila hal tersebut terjadi, pihak bank akan meminta kelebihan biaya penarikan tersebut. Untuk mengatur keuangan Anda dengan baik, pergunakanlah kartu debit dengan bijaksana. Berpikirlah dua kali sebelum menggunakannya agar tidak terlalu berlebihan. Jika kartu debit tidak dapat membantu untuk menghemat uang, berhentilah menggunakannya.
2. Pisahkan pengeluaran jangka panjang
Pengeluaran jangka panjang adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam waktu lima tahun ke depan seperti biaya kuliah, biaya menikah atau biaya persiapan pensiun. Meskipun penting, tidak mudah bagi banyak orang untuk mempersiapkan pengeluaran jangka panjang. Sebagian besar orang mengeluarkan hampir seluruh uang pendapatan mereka untuk kebutuhan primer dan kebutuhan-kebutuhan mendadak lain serta hutang yang harus segera dibayar.
Oleh karena itu, pengeluaran jangka panjang harus dipisahkan dan anggaran tahunan harus dipersiapkan sebelum uang Anda habis. Buatlah tujuan-tujuan beserta rinciannya yang jelas agar perencanaan biaya dapat dilaksanakan lebih mudah dan realistis. Dengan adanya pengeluaran jangka panjang, Anda akan lebih semangat bekerja dan mencari uang karena ada tujuan jelas yang harus dipenuhi.
Asuransi juga dapat menjadi pilihan untuk mempersiapkan pengealuaran jangka panjang. Kadang-kadang dibutuhkan uang sangat banyak untuk kebutuhan mendadak di masa depan. Program asuransi yang baik akan sangat membantu menjaga keuangan di saat susah. Asuransi yang bisa diambil misalnya asuransi pendidikan dan asuransi kesehatan.
3. Pisahkan pengeluaran jangka pendek
Pengeluaran jangka pendek adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam waktu dekat. Jenis-jenis pengeluaran jangka pendek antara lain adalah pembayaran kredit atau hutang, belanja kebutuhan sehari-hari serta biaya opsional lainnya. Berbelanja di toko adalah salah satu kegiatan utama yang dapat menguras pengeluaran jangka pendek. Berbagai toko kini menyediakan tawaran-tawaran menggiurkan yang tanpa disadari dapat menghabiskan banyak biaya.
Oleh karena itu, Anda harus memilih tawaran-tawaran yang menguntungkan saja dan berhati-hati saat hendak mengajukan kredit. Penggunaan kartu kredit juga dapat menjadi alternatif untuk mengontrol pengeluaran jangka pendek. Namun kartu kredit tidak boleh digunakan berlebihan karena justru akan menambah pemborosan dan kerugian. Berhematlah sebanyak mungkin saat harus melakukan pengeluaran jangka pendek karena masih ada pengeluaran jangka panjang yang harus Anda pertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan di masa mendatang.
4. Usahakan selalu ada sisa gaji
Gaji perlu disisakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tambahan yang mendadak. Untuk menyisakan gaji, sebaiknya merinci pengeluaran setiap dua minggu agar dapat diketahui pengeluaran-pengeluaran tidak perlu yang harus dipangkas. Anda harus mengantisipasi hal-hal mendadak yang mungkin terjadi di dunia kerja saat ini seperti pemotongan gaji, pemberhentian kerja atau kecelakaan saat bekerja.
Apabila sulit untuk menyisakan gaji, carilah sumber penghasilan tamabahan dan cara-cara alternatif untuk mendapatkan lebih banyak uang hingga ada yang tersisa di tabungan. Salah satunya adalah dengan melakukan bisnis sampingan sebagai pekerjaan tambahan. Banyak bisnis wirausaha kecil yang bisa dilakukan sambil lalu seperti bisni iklan melalui blog, bisnis perkebunan tanaman atau buah dan lain sebagainya.
Bisnis-bisnis kecil bisa sangat membantu pendapatan sehari-hari, bahkan suatu saat nanti bisa berubah menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan. Mungkin gaji Anda sulit untuk disisakan karena jumlahnya terlalu sedikit. Jika kondisinya memungkinkan, Anda dapat meminta kenaikan gaji, mencari promosi pangkat atau bahkan berganti pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi. Bagaimanapun juga, cobalah untuk menyisihkan sedikit uang setiap hari. Mulailah dengan cara sederhana seperti menabung uang receh kembalian belanja dalam celengan.
5. Kontrol gaya hidup
Jenis-jenis pengeluaran tetap antara lain biaya kontrak rumah, kredit mobil, biaya asuransi, baiaya hutang, pajak, iuran sekolah dan lain sebagainya. Sementara pengeluaran tidak tetap jumlahnya bisa berubah-ubah seperti tagihan listrik dan internet, pulsa telepon, uang bensin, dan berbagai belanja kebutuhan harian yang dapat dikurangi. Jika berbelanja kebutuhan harian di toko, carilah toko yang menyediakan produk-produk dengan harga lebih rendah di tempat lain.
Perhitungkan berbagai jenis pendapatan seperti gaji bersih, pajak, komisi, bonus, jaminan cacat, pendapatan suku bunga, dividen, tunjangan uang pensiun, dan berbagai tambahan lainnya. Hasil pengurangan total pengeluaran dengan total pendapatan adalah saldo anggaran. Jika pengeluaran lebih besar daripada pendapatan berati saldo anggaran Anda tidak baik. Oleh karena itu, pertanhankanlah kondisi saldo anggaran yang berimbang untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak.
Jika jumlah pengeluaran sudah sangat banyak melebihi gaji dan pendapatan, sebaiknya Anda segera memeriksa gaya hidup selama ini. Jika pengeluaran lebih besar jumlahnya, Anda sebaiknya meminjam uang untuk memenuhi kebutuhan yang penting dan mendesak. Evaluasi keputusan secara hati-hati saat hendak berhutang. Pertimbangkan berbagai akibatnya agar tidak terlilit utang-piutang di sana-sini. Mengelola gaya hidup dan mengatur keuangan pribadi bertujuan agar tidak mengalami krisis keuangan terus-menerus.