5 Alasan Mengapa Karyawan Tak Akan Menjadi Jutawan

Sekarang ini, memperoleh pekerjaan menjadi seorang karyawan menjadi hal yang wajib didapatkan setelah lulus dari lembaga pendidikan, baik itu tingkat SMA atau SMK, dan perguruan tinggi. Memang banyak keuntungan yang didapat ketika memperoleh jabatan seorang karyawan suatu perusahaan. Misalnya memperoleh penghasilan yang tetap, memiliki asuransi kesehatan dan sebagainya. Namun perlu kita garis bawahi, jika ingin menjadi jutawan, menekuni sebagai karyawan saja tidak akan cukup. Di dalam artikel ini ada lima alasan mengapa bekerja sebagai karyawan tidak akan menjadi jutawan.
1. Membangun aset orang lain
Pernahkah anda berpikir jika menjadi karyawan, berarti akan bekerja untuk orang lain. Orang lain di sini berarti bos. Dengan bekerja sebagai karyawan, anda akan menjadi ‘boneka’ yang dituntut untuk bekerja sesuai dengan apa yang di inginkan oleh bos. Demikianlah nasib jika menjadi suatu karyawan kelak, bekerja keras tiap hari, sedangkan hasil dari kerja keras akan dinikmati oleh bos sepenuhnya. 
Namun bukan berarti menjadi karyawan adalah sesuatu yang buruk. Dengan menjadi karyawan, setidaknya mempunyai penghasilan tiap bulannya. Tidak ada salahnya memanfaatkan penghasilan yang diterima untuk membangun aset sendiri. Anda bisa menyisihkan sedikit uang sebagai modal membuka bisnis sendiri. Walaupun kecil, setidaknya anda dapat memperoleh penghasilan tambahan.
2. Merasa terlalu nyaman
Berbagai macam keuntungan akan didapatkan ketika menjadi karyawan. Mendapatkan penghasilan yang tetap tiap bulannya menjadi keuntungan utama menjadi seorang karyawan. Tidak perlu pula memikirkan kerugian yang akan ditanggung perusahaan. Namun tunggu dulu, jika nanti perusahaan mengalami kerugian yang besar sehingga memaksa untuk berhenti menjadi karyawan perusahaan tersbut, apa yang bisa dilakukan? Melamar pekerjaan di perusahaan lain ? Tentulah mendapatkan pekerjaan adalah sesuatu hal yang tidak mudah. Bagus jika dapat pekerjaan selang satu bulan setelah dipecat, jika lebih? Dari mana anda membiayai kebutuhan selama waktu tersebut? 
Maka sebelum hal itu terjadi, ada baiknya anda yang saat ini bekerja sebagai karyawan, sebesar apapun perusahaan tersebut, dan seberapa tinggi gaji yang didapatkan, buatlah suatu rencana untuk masa depan kelak. Tidak selamanya akan selalu bekerja di perusahaan. Untuk itu, alangkah bijaksananya jika mau mengalokasikan sebagian pendapatan yang didapatkan untuk sesuatu yang dapat menghasilkan penghasilan tambahan. Misal dengan cara berinvestasi, hal yang sudah banyak pula dilakukan oleh banyak karyawan.
3. Terbiasa berada di zona nyaman dan takut mengambil risiko
Banyak karyawan yang tentu sudah memiliki niatan untuk menjadi pelaku usaha. Namun niatan itu memudar setelah mereka berbagai macam risiko yang akan dihadapi jika mengambil jalur sebagai pengusaha. Memang banyak sekali risiko jika menekuni bidang wiraswasta. Mulai dari sulitnya bersaing dengan perusahaan yang lebih dahulu eksis, kekurangan informasi dan  rekan bisnis, dan berbagai kesulitan awal yang akan dihadapi ketika merintis karier sebagai pebisnis. 
Sangatlah lumrah apabila demikian. Sebab menjadi seorang pengusaha dituntut untuk bisa mengatur semua yang berkaitan dengan usahanya, sukses atau jatuhnya sangatlah bergantung pada semua pihak. Namun janganlah takut. Berbeda dengan menjadi karyawan, anda dapat terus belajar sembari berproses. Menjadi pengusaha yang sukses, yang bisa menghasilkan berpuluh – puluh hingga beratus – ratus juta, memerlukan suatu proses. Kunci utama dalam berbisnis adalah adanya niat dan tekun dalam belajar.
4. Terbiasa untuk menghargai uang sebagai sesuatu yang lebih berharga dari waktu
Uang, suatu alat pembayaran yang sah, dan menjadi obsesi yang selalu dikejar oleh banyak uang. Banyak orang yang berpikir dengan memiliki banyak uang, segala sesuatu dapat dibeli. Paling mudah, jika memiliki uang yang banyak, orang tua pacar akan dengan senang hati melepas buah hatinya untuk menjadi pasangan. Namun demikian, walaupun bekerja menjadi seorang karyawan dapat membentuk karakter seseorang menjadi orang yang lebih menghargai uang dari pada segalanya, terutama waktu. 
Misalkan, dengan lembur, uang yang diperoleh akan lebih besar daripada yang tidak mengambilnya. Namun perlu disadari, terutama bagi yang ingin memperoleh kesuksesan kunci untuk orang – orang yang sukses dalam kariernya adalah orang – orang yang bisa menghargai pentingnya waktu. Orang – orang sukses cenderung bisa mengolah waktu yang dimilikinya, untuk memperoleh jalan untuk meretas kariernya. Perlu diketahui, kesuksesan tidak melulu berkaitan dengan seberapa besar uang yang dimiliki. 
Banyak orang sukses yang tidak mementingkan uang sebagai syarat mengapa dia bekerja. Contohnya adalah Mark Zuckerberg. Dia sangat sukses dalam bidang internet dengan situs facebooknya yang terkenal seantero bumi. Namun tahukah anda bahwa gajinya hanya 1 dolar pertahun? Itu hanyalah salah satu orang sukses yang tidak mementingkan berapa uang yang bisa diperoleh, yang dapat memotivasi kerja yang mungkin selama terlalu terpaku oleh uang.
5. Kreativitas untuk membangun sesuatu dibatasi oleh sistem kerja
Menjadi seorang karyawan, dituntu untuk bekerja minimal 8 jam per hari. Belum lagi jika pekerjaan yang dikerjakan harus dibawa ke rumah karena belum selesai. Maka banyak waktu yang terbuang untuk mengerjakan pekerjaan tersebut. Anda menjadi tidak sempat sekedar untuk mengembang kreativitas. Namun, perlu dimengerti jika tidak selamanya akan terus bekerja seperti itu. Ada saatnya anda meluangkan waktu untuk mengembangkan kreativitas. 
Pengusaha sukses sering meluangkan waktunya untuk mengembangkan kreativitasnya dengan menyalurkan hobi yang dimiliki masing – masing. Contohnya adalah Thomas Alva Edison. Sebelum dia terkenal dengan bola lampunya, dia sempat berprofesi sebagai karyawan perusahaan telegraf. Namun disela – sela waktunya, dia tetap meneruskan hobinya dengan membaca. Kemudian dia berhenti, dan menjadi orang yang dikenal sekarang ini. Dari kisah ini, yang ingin disampaikan, jadilah seperti Thomas Alva Edison. 
Bukan berarti harus membuat sesuatu yang bersinar, namun prinsip hidupnya yang ditiru. Anda boleh bekerja sebagai karyawan, namun untuk menjadi orang sukses, menjadi jutawan, diperlukan kreativitas yang lebih. Anda bisa membuat hobi sebagai ladang bisnis. Misalkan bila hobi mendesain baju, mengapa tidak memulai untuk berbisnis butik? Banyak pula pebisnis yang memulai kariernya dari hobi mereka.