40 Fakta Menarik Tentang Jawa Pos

1. Pada tanggal 1 Juli 1949, Jawa Pos berdiri setelah masa Agresi Militer Belanda di Indonesia.
2. Jawa Pos didirikan oleh seorang penempel iklan bioskop di Surabaya bernama The Chung Shen dengan nama Djawa Post. 
3. The Chung Shen juga mendirikan koran berbahasa Mandarin dan Belanda. 
4. Ketika usianya menginjak 80 tahun, The Chung Shen akhirnya memutuskan untuk menjual Jawa Pos. 
5. Pada tahun 1982, oplah Jawa Pos hanya tinggal 6.800 eksemplar dan hampir bangkrut hingga diambil alih Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo) bernama Eric FH Samola dan Dahlan Iskan diangkat untuk memimpin Jawa Pos.
Image Credit
6. Dalam waktu 5 tahun kepemimpinan Dahlan Iskan, Jawa Pos menjadi surat kabar dengan oplah mencapai 300.000 eksemplar. Kelompok Jawa Pos di tangan Dahlan Iskan mampu membalikkan prediksi yang telah diramalkan banyak ahli media. Sebagai surat kabar yang pada awalnya hanya terbit di kawasan Jawa Timur, Jawa Pos kemudian mampu tumbuh dan berkembang menjadi sebuah surat kabar nasional. Salah satu strateginya adalah dengan menciptkan koran-koran lokal di berbagai daerah sebagai cabang dari Jawa Pos.
7. Hingga kini Jawa Pos konsisten menjadi salah satu harian dengan oplah terbesar di Indonesia. 
8. Kantor pusat surat kabar ini berada di daerah Surabaya, tepatnya di Gedung Graha Pena. Sirkulasi Jawa Pos menyebar di seluruh Jawa Timur, Bali, dan sebagian Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. 
9. Jawa Pos disebut sebagai “harian nasional yang terbit dari Surabaya” oleh banyak pembaca di berbagai generasi.
10. Pada tahun 2002, Jawa Pos Group membangun pabrik kertas koran yang kedua yaitu PT Adiprima Sura Perinta yang memproduksi kertas koran sebanyak 450 ton setiap harinya. PT Adiprima Sura Perinta bertempat di Kabupaten Gresik.
11. Selain memiliki bidang usaha surat kabar, kelompok usaha Jawa Pos juga bergerak di bidang percetakan serta media elektronik dengan membuat televisi lokal di Surabaya. Semua unit usaha tersebut memiliki sinergi dengan bisnis utama yaitu sebagai sebuah penerbit surat kabar.
12. Pada tahun 2002 Jawa Pos Grup juga mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya. Pembangunan stasiun tersebut diperluas dengan adanya Batam TV di Batam, Riau TV di Pekanbaru, Fajar TV di Makassar, Palembang TV di Palembang, Parijz van Java TV di Bandung, Radar Cirebon Televisi RCTV di Cirebon.
13. Tahun 2003 Jawa Pos Group mendirikan Independent Power Plant di Gresik dan di Kalimantan Timur. Berkat kesuksesannya membangun tenaga listrik baru, Dahlan Iskan diangkat menjadi Direktur Utama PLN sejak tahun 2009.
14. Pada tahun 2008, Mahkamah Konstitusi Televisi (MKtv) adalah stasiun televisi baru milik Jawa Pos Group. MKtv berkantor di Gedung Mahkamah Konstitusi Jakarta dan khusus smenyiarkan kegiatan lembaga tertinggi di bidang hukum tersebut.
15. Pada tahun 2009, Jawa Pos Group mendirikan Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang berkantor di Gedung Graha Pena Surabaya sebagai pusat pendataan. Jawa Pos merambah Jakarta pada awal tahun 2000 lewat Indo Pos dan Graha Pena. Indo Pos merupakan koran Jawa Pos versi Jakarta Raya dan mendapatkan sambutan positif dari pembaca. Sedangkan Graha Pena adalah simbol konglomerasi Jawa Pos dalam bentuk gedung megah milik sendiri.
16. Jawa Pos edisi Surabaya beredar di daerah Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik.
17. Jawa Pos edisi Surabaya dan luar Surabaya mempunyai perbedaan yaitu seksi “Metropolis” diganti dengan seksi yang lebih regional, dengan sebutan “Radar”. Kata “Radar” merupakan singkatan dari frasa “Berita Daerah”.
18. Radar Banyuwangi beredar di Banyuwangi dan Situbondo.
19. Radar Jember beredar di Jember, Lumajang dan Bondowoso.
20. Radar Bromo beredar di Pasuruan dan Probolinggo.
21. Radar Malang beredar di Malang dan Batu.
22. Radar Mojokerto beredar di Mojokerto dan Jombang.
23. Radar Gresik beredar di Gresik, Surabaya, dan Lamongan.
24. Radar Kediri beredar di Kediri dan Nganjuk. 
25. Radar Tulungagung beredar di Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar.
26. Radar Bojonegoro beredar di Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Blora.
27. Radar Madiun beredar di Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan.
28. Radar Madura beredar di Pulau Madura.
29. Radar Bali beredar di Denpasar Bali.
30. Isi berita “Radar” bersifat lokal, dan memuat iklan yang juga bersifat lokal, serta seksi Olahraga lokal.
31. Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY sedikit berbeda dengan edisi Jawa Timur. Meski berita utama dan sebagian besar isi beritanya sama, Jawa Pos edisi Jawa Tengah/DIY berisi rubrik tambahan yang bersifat lokal, serta tidak terdapat iklan baris di dalamnya.
32. Jawa Pos di Jawa Tengah dan DIY juga terdiri atas sejumlah “Radar”.
33. Radar Semarang (Kota Semarang), beredar di Semarang, Salatiga, Demak, Kendal, Batang, dan Pekalongan.
34. Radar Solo (Kota Surakarta), beredar di eks Karesidenan Surakarta (Surakarta, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri).
35. Radar Kudus (Kudus), beredar di Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Rembang, dan Blora.
36. Radar Jogja (Kota Yogyakarta), beredar di Provinsi DIY, Magelang,Purworejo, Kebumen, Temanggung, dan Wonosobo.
37. Dari sisi manajemen, Radar-Radar di Jawa Pos ini dikelola secara otonom. Rekrutmen karyawan dan wartawan dilakukan sendiri oleh masing-masing manajemen Radar. Dengan konsep ini, Jawa Pos kemudian mampu bersaing di setiap daerah dan menjadi salah satu surat kabar yang diperhitungkan secara nasional. Bahkan strategi ini kemudian banyak ditiru oleh surat kabar nasional lainnya dengan menciptakan koran lokal. Peraturan Mentri Penerangan bahkan memutuskan kewajiban untuk menciptakan koran lokal atau koran daerah bagi setiap surat kabar.
38. Pada Oktober 2011, Jawa Pos diakui sebagai koran anak muda dunia dengan predikat Newspaper of The Year oleh World Young Reader Prize 2011. Penghargaan ini diterima oleh Azrul Ananda, Pemimpin Redaksi Jawa Pos, di Wina pada 12 Oktober 2011.
39. Berbagai penghargaan yang pernah diterima Jawa Pos antara lain Indonesia Best Brand (2007), Superbrands Indonesia’s Chioce (2010-2011), Greates Brand People’s Choice (2010)
 Indonesian Most Favorite Brand (2011), Women Brand (2011), Best Design in Asian Media Awards (2012), World Young Reader Newspaper of the Year (2011).
40. Dahlan Iskan meraih sangat banyak kesuksesan dalam strateginya saat memimpin dan mengelola Jawa Pos. Dalam tempo belasan tahun, Jawa Pos berhasil menguasai bisnis media massa. Di kota besar, sedang, atau kecil selalu ada harian Radar terbitan Jawa Pos yang dapat Anda temui. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *